Menjelang Hari Lingkungan Hidup 5 Juni, Duta Lingkungan Valerina Daniel (32) semakin mengingatkan orang akan bahaya uap merkuri di lingkungan rumah tinggal.
”Ternyata racun merkuri mudah menguap ke udara, dan uap merkuri bisa bersumber dari banyak barang di rumah kita,” ujar Valerina.
Termometer, tensimeter, lampu fluorescent, baterai dalam remote televisi, juga telepon genggam, semuanya mengandung merkuri. Akan tetapi, semua barang itu, menurut Val, relatif aman dipakai selama tidak pecah atau rusak.
”Jika kita asal membuang barang bermerkuri yang sudah terpakai, barang itu akan pecah atau rusak. Dan merkurinya akan menguap ke udara di sekitar kita. Setiap uap merkuri yang terhirup akan tersimpan menumpuk di dalam tubuh. Jika itu terus terjadi dalam jangka waktu lama, kita bisa mengulangi tragedi Minamata di Jepang,” ujar anchor SCTV itu.
Penulis buku Easy Green Living itu mengingatkan, keracunan merkuri dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kegagalan fungsi otak, mengganggu pertumbuhan janin, dan menyebabkan kanker. Agar tak menambah uap merkuri di udara, ia menyarankan untuk mengirimkan barang bermerkuri habis masa pakai ke lembaga yang mampu menanganinya.
”Semoga pemerintah segera mengatur kewajiban produsen menarik kembali barang bermerkuri yang telah habis masa pakainya,” kata Valerina.