Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiroid, Pengatur Metabolisme Tubuh

Kompas.com - 07/06/2011, 06:12 WIB

Indira Permanasari

Kelenjar tiroid di batang tenggorok terkadang luput dari perhatian. Padahal, produk kelenjar itu sangat penting dan dibutuhkan oleh sel tubuh untuk metabolisme, baik lemak, protein, maupun karbohidrat. Gangguan pada kelenjar tiroid akan mengganggu kerja sel tubuh.

Sekitar 300 juta orang di dunia mengalami gangguan fungsi kelenjar tiroid. Lebih dari separuhnya tidak menyadari kondisi mereka. Karena itu, tiap 25 Mei ditetapkan sebagai Hari Tiroid Internasional untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar terbesar di leher. Berbentuk mirip kupu-kupu dengan dua ”sayap” yang mewakili ”cuping” kanan dan kiri kelenjar di sekitar batang tenggorok, tepatnya di bawah jakun.

Ketua Divisi Metabolik Endokrin Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Imam Subekti mengatakan, fungsi utama kelenjar tiroid adalah mengumpulkan yodium dan mengubahnya menjadi hormon tiroid, yakni tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3). Sel tiroid merupakan satu-satunya sel dalam tubuh yang menyerap yodium.

Kedua hormon itu dilepaskan ke aliran darah dan diangkut ke seluruh tubuh guna meningkatkan aktivitas selular dan mengontrol metabolisme, seperti mengubah oksigen dan kalori menjadi energi. ”Setiap sel di dalam tubuh bergantung pada hormon tiroid untuk regulasi metabolismenya. Hormon tiroid juga berperan mengatur suhu tubuh,” kata Imam dalam jumpa pers Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2011 beberapa waktu lalu.

Kerja kelenjar tiroid dikontrol kelenjar pituitary, kelenjar seukuran kacang di dasar otak. Ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu rendah, kelenjar pituitary memproduksi thyroid stimulating hormone (TSH) yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Jika kadar hormon dalam darah sudah memadai, kelenjar pituitary akan mengurangi produksi hormon TSH.

Kerja pituitary diregulasi bagian lain otak, yakni hipotalamus. Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang memproduksi TSH releasing hormone (TRH) yang memerintahkan kelenjar pituitary mengeluarkan TSH.

Keseimbangan merupakan kata kunci kerja kelenjar tiroid yang sehat. Terlalu berlebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid sama-sama menimbulkan berbagai gangguan, antara lain ditandai dengan pembesaran kelenjar (goiter). Masyarakat kerap menyebutnya sebagai gondok. Menurut Imam, gangguan tiroid kadang tidak terdiagnosis sehingga dialami penderita bertahun-tahun.

Kekurangan tiroid

Salah satu penyebab goiter alias gondok yang paling sering di dunia ialah kekurangan yodium. Kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid memadai tanpa yodium yang cukup. Untuk mengatasi, di Indonesia, zat ini biasanya ditambahkan pada bahan yang digunakan sehari-hari, seperti garam. Jika kekurangan yodium, kelenjar pituitary melepaskan TSH merangsang kelenjar tiroid meningkatkan produksinya.

Rangsangan berlebihan dalam jangka waktu lama mengakibatkan kelenjar tiroid membesar.

Imam mengatakan, gejala hipotiroid (kekurangan tiroid), antara lain lemah, lesu, sulit berpikir, dan mengantuk terus. Metabolisme tubuh melemah. Gejala ini kerap tidak disadari.

Kekurangan tiroid pada perempuan hamil dalam waktu panjang menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami hipotiroid. Jika terlambat diintervensi, bayi akan terganggu pertumbuhan otaknya.

Kepala Subdit Pengendalian Diabetes dan Penyakit Metabolik Kementerian Kesehatan Tjetjep Ali Akbar mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas, pemerintah berencana melakukan penapisan kadar tiroid pada ibu hamil mulai tahun 2014. Hal itu dilakukan lewat pemeriksaan darah untuk melihat kadar TSH.

Uji coba diadakan di lima kota, yakni Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.

Penyebab lain goiter ialah tiroiditis Hashimoto akibat otoimun. Terjadi perusakan kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh sendiri sehingga produksi hormon tiroid rendah.

Menurut Imam, jika hipotiroid disebabkan defisiensi yodium, akan diberikan suplemen yodium oral. Penanganan hipotiroidisme bisa dengan terapi sulih hormon. Biasanya digunakan L-tiroksin, bentuk sintetis dari T4.

Kelebihan tiroid

Sebagian besar kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) disebabkan penyakit Graves yang merupakan penyakit autoimun. Dalam hal ini, sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein thyroid simulating immunoglobulin (TSI) yang menyerupai TSH. TSI juga merangsang kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dan menyebabkan goiter.

Pada penderita, metabolisme tubuh akan meningkat. Penderita kerap kepanasan, kelelahan di malam hari, kesulitan tidur, tangan bergetar, dan detak jantung tidak beraturan.

Terapi dilakukan dengan yodium radioaktif sehingga goiter mengecil. Hipertiroid dapat pula disebabkan gangguan sekresi TSH oleh kelenjar di otak.

Pembesaran kelenjar tiroid bisa juga akibat tumor jinak maupun ganas (kanker). Untuk itu, diperlukan tes fungsi tiroid guna memastikan keaktifan kelenjar tiroid. Jika kelenjar tiroid membesar merata dan terjadi hipertiroid, dokter akan melanjutkan dengan tes penyakit Graves. Jika terjadi hipotiroid, kemungkinan terjadi tiroiditis Hashimoto. Untuk memastikan, dapat dilakukan tes darah. Cara lain lewat pemindaian, ultrasonografi tiroid, maupun biopsi aspirasi jarum halus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau