Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuntik Silikon, Penis IY Melepuh

Kompas.com - 24/06/2011, 08:31 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com - Gara-gara ingin memiliki alat vital yang lebih besar dan panjang, IY (49) warga Desa Patebon, Kecamatan Kejayan, Pasuruan, nekat "berobat" ke seorang tabib.

Sayangnya hasil yang didapat tidak sesuai keinginan bahkan berubah menjadi bencana baginya. Penisnya melepuh dan bengkak. Merasa dirugikan, IY melaporkan tabib yang berpraktik di Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan itu, ke Polres Pasuruan, Kamis (23/6/2011).

IY menuntut agar tabib tersebut diproses secara hukum. Yang bersangkutan dituding telah melakukan kesalahan dalam praktik medis. “Kasus ini sebenarnya terjadi pada 2009 lalu, mungkin karena malu, korban baru saat ini melaporkannya,” tutur AKP Bambang HS, Kasubag Humas Polres Pasuruan.

Bambang menjelaskan, selain bertujuan memperbesar dan memperpanjang alat vitalnya, korban ingin menyembuhkan sakit kencing manis yang dia derita sejak lama.

Layaknya seorang ahli medis, tabib bernama Kamil itu menyuntik penis IY dengan bahan dan obat-obat tertentu. Diduga salah satu bahan yang disuntikkan adalah silikon.

Saat proses pengobatan berlangsung, IY sendiri harus menahan sakit luar biasa. Namun, ia tak mengeluh karena berharap besar pada Kamil bahwa alat vitalnya kian perkasa dan dia juga bebas dari kencing manis.

Namun, setelah ditunggu sehari dua hari, ternyata ukuran penisnya tak kunjung berubah. Keperkasaannya justru berkurang. Malahan, alat vitalnya itu membengkak dan melepuh.

“Mungkin awalnya masih bisa digunakan, sehingga korban tidak segera melaporkannya. Tapi begitu alat vitalnya mengalami gangguan serius baru korban melaporkannya ke polisi,” imbuh Bambang.

Selain meringkus Kamil, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari tempat praktiknya. Di antaranya empat potong kayu berbentuk penis, sebotol cairan obat kuat, dan belasan jarum suntik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com