Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata untuk Kesehatan Jiwa

Kompas.com - 02/07/2011, 16:20 WIB

Pemahaman tentang arti penting kesehatan mata itu lalu dia bawa dalam konteks kehidupan berbangsa. Kesehatan mata masyarakat, katanya, akan menentukan kemajuan peradaban suatu bangsa.

Dokter bedah

Tjahjo mengawali karier sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Umum Ambon tahun 1980, setelah menyelesaikan pendidikan dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Setiap hari ia bertugas membedah pasien. Ia merasa tak mendapat kesulitan berarti saat menjalankan tugas.

Hingga suatu kali, Tjahjo berhadapan dengan pasien korban kecelakaan lalu lintas dengan dua bola mata pecah berantakan. ”Satu matanya langsung saya buang karena tak mungkin diselamatkan. Namun, pada satu mata lainnya, saya bingung harus bagaimana?” katanya.

Pria yang terlahir dari keluarga dokter ini menyadari, dia tak menguasai masalah mata. Maka, saat mendapat kesempatan melanjutkan studi, ia mengambil spesialisasi ilmu penyakit mata di FKUI. Studi itu diperdalam saat mengambil program doktor di Belanda.

Sembari memperdalam ilmu, Tjahjo aktif di berbagai kegiatan penanggulangan kebutaan yang diadakan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami). Ia terlibat dalam kegiatan operasi kebutaan katarak, mulai dari Jakarta hingga pelosok Papua.

Setelah meraih gelar doktor, Tjahjo kembali ke almamaternya, FKUI. Ia menjadi pengajar, peneliti, hingga Kepala Departemen Ilmu Penyakit Mata, FKUI, tahun 1997-2005.

Penelitian ilmiah tentang penyakit mata yang dilengkapi pengalaman menangani penderita kebutaan di beberapa daerah memperkaya pemahamannya tentang penyakit mata.

Dalam kuliah inaugurasinya, Tjahjo membahas mata dari berbagai aspek, mulai dari kesehatan fisik hingga kesehatan mental. Ia juga menyinggung hambatan politik, ekonomi, sosial, dan kultural dalam upaya menanggulangi kebutaan di Tanah Air.

Gerakan Mata Hati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com