Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata untuk Kesehatan Jiwa

Kompas.com - 02/07/2011, 16:20 WIB

Tjahjo mengatakan, tingkat kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen, setara dengan tingkat kebutaan di negara-negara Afrika. Jika penduduk Indonesia berjumlah 230 juta jiwa, sekitar 3,45 juta penduduk menderita kebutaan, mulai dari kebutaan katarak, retina, glaukoma, hingga kornea.

Sesungguhnya, katanya, sebagian besar kasus kebutaan bisa ditanggulangi. Penderita kebutaan katarak, misalnya, bisa disembuhkan lewat operasi. Namun, sebagian besar penderita kebutaan berasal dari keluarga miskin. Mereka tak mampu membayar biaya operasi.

Sejak tahun 1987, Perdami bersama Yayasan Dharmais mengadakan operasi katarak massal di sejumlah provinsi. Puncaknya tahun 1999, jumlah pasien yang dioperasi mencapai 13.091 orang. Namun, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pasien yang dioperasi makin menurun, seiring menurunnya dukungan dana dari Yayasan Dharmais.

Untuk mengatasi masalah itu, Perdami menjalin kerja sama dengan sejumlah filantropis dan instansi swasta. Hasilnya adalah Gerakan Mata Hati yang bertujuan menggalang dana guna membiayai operasi katarak. Selama periode 2009-2010, gerakan ini menyantuni 4.000 pasien.

Tjahjo yang menjadi Ketua Perdami tahun 2003-2010 menambahkan, keterbatasan biaya hanya salah satu kendala dalam menanggulangi kebutaan. Kendala itu bisa diatasi jika ada kepedulian dari semua pihak.

Karena itu, pada kuliah inaugurasi tersebut, Tjahjo yang kini Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia/Bank Mata mengundang Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan. Ia berharap para penentu kebijakan itu memberi perhatian lebih kepada para penderita kebutaan setelah mendengar kuliahnya.

”Kebutaan adalah malapetaka bagi individu, masyarakat, dan bangsa,” kata Tjahjo mengingatkan. (Idha Saraswati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com