KOMPAS.com - Siapa tak kenal pizza atau spageti? Hidangan asal Italia ini memiliki cita rasa dan aroma khas salah satunya karena adanya oregano.
Oregano, yang digunakan untuk kulinari di setiap negara, merupakan spesies yang berbeda-beda seperti oregano Yunani, oregano Rusia, oregano Algeria, oregano Turki atau oregano Syria. Yang biasa digunakan sebagai rempah adalah daun dan bunga oregano.
Saat ini daun oregano kering mudah kita dapatkan di Supermarket di Indonesia.
Senyawa Kimia
Minyak esensial yang berasal dari tanaman genus Origanum ini mengandung Senyawa tanin, fenol (carvacrol, thymol, cineole, dan borneol), monoterpen hidrokarbon ;limonene, terpinene, ocimene, caryophyllene, alpha-pinene, beta-pinene, alphaterpinene, beta-bisabolene, p-cymene, myrcene, dan camphene), serta monoterpen alkohol (linalool dan 4-terpineol).
Tanaman oregano juga mengandung senyawa asam lemak seperti asam rosmarinat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam ursolat, asam kafeat, dan asam kaprat. Mineral yang terkandung antara lain kalium, magnesium, mangan, seng, clan tembaga. Vitamin yang terkandung antara lain vitamin B3 (niasin) dan betakaroten.
Rasa Sangat Tajam
Daun oregano kering memiliki flavor lebih tajam dibandingkan dengan daun segarnya. Oregano merupakan rempah-rempah yang penting dan secara luas digunakan dalam masakan Turki, Yunani, Portugis, Spanyol, Amerika Latin, dan Italia. Daun oregano kering maupun segar biasa ditambahkan pada sup, casseroles, saus, stew, bahan pengisi, telur, minyak zaitun, teh, masakan berbahan dasar tomat, dan pizza.
Flavor bunga oregano juga sama dengan daunnya dan dapat digunakan untuk menambahkan flavor dan dekorasi pada salad dan masakan lainnya.
Oregano juga biasa ditambahkan dalam saus tomat, fried vegetable, dan daging panggang. Penggunaan oregano bersama basil (daun kemangi), memberikan karakteristik yang khas pada masakan Italia. Di Filipina, oregano digunakan pada saat merebus daging sapi untuk mengurangi bau daging dan memberikan rasa pedas (spicy). Oregano berbau harum, rasa sedikit pahit, dan memberikan efek hangat. Oregano yang bermutu baik memiliki rasa sangat tajam dan dapat membuat liclah hampir mati rasa.
Origanum vulgare subsp. hirtum memiliki flavor pedas, panas, dan pungentterbaik. Diduga yang berperan dalam pembentukan flavor tajam dan pungent ini adalah senyawa carvacrol.
Kegunaan medis
Hippocrates, bapak ilmu kedokteran, sudah menggunakan oregano untuk mencegah infeksi dan mengobati sakit perut serta gangguan pernapasan ringan. Di Cina, para dokter meresepkan oregano untuk mengusir demam, diare, mual, penyakit kuning, dan gatal kulit. Di Yunani, sejak zaman kuno, daun oregano digunakan untuk mengompres otot yang sakit.
Para peneliti menemukan bahwa senyawa carvacrol dan thymol dalam oregano dapat membantu melenyapkan lendir di paru-paru dan kejang urat di tenggorokan. Konsumsi tiga cangkir bunga oregano seduh setiap hari dapat mengatasi keluhan pencernaan, seperti kejang usus. Khasiat ini antara lain berkat kandungan thymol, carvacrol, borneol, dan asam kafeat.
Berdasarkan uji aktivitas antitumor, komponen asam ursolat dari oregano bersifat hepatoprotektor, sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit hati. Oregano juga dapat mengobati gangguan pencernaan, pilek, masuk angin, flu, bronkitis, batuk, dan mengurangi infeksi tenggorokan.
Bunga oregano tak hanya cantik, tapi juga memiliki kelebihan, seperti mengatasi kram, sakit kepala, nyeri perut, yang berhubungan dengan gejala menstruasi, juga mabuk laut. Bunga oregano dapat mengobati nyeri dan infeksi akibat reumatik, yaitu dengan menggunakan air hangat yang telah dicampur bunga oregano kering untuk mandi.
Minyak Organik
Menurut berbagai penelitian, minyak organik dari Origanum vulgare bersifat antiseptik, antibakteri, antimikroba, antiparasitik, antijamur, antikarsinogenik, antiinflamasi, antioksidan, antimutagenik, dan analgesik. Efek antibakteri itu berkat kemampuannya menembus membran sel dan mengganggu integritasnya.
Hasil penelitian menunjukkan, jika sel bakteri kontak dengan senyawa carvacrol dan thymol pada minyak oregano akan menimbulkan kebocoran membran sel bakteri.Tingkat keasaman di dalam bakterijuga akan naik, sehingga mengganggu metabolisme dan replikasi sel bakteri.
Komponen fenolik (carcravol dan thymol) yang terkandung dalam minyak ini mampu menghambat pertumbuhan, bahkan dapat membunuh mikroba merugikan yang menginfeksi manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa minyak oregano efektif mengatasi bakteri penyebab penyakit pada makanan, seperti Eschericia coli, Listerio monocytogenes, Salmonella typhimurium, dan Staphylococcus aureus.
Penelitian lain melaporkan, minyak oregano efektif melawan jamur dan khamir seperti Candida albicans yang dapat menginfeksi manusia dan tumbuh tak terkendali jika kondisi tubuh mengalami perubahan. Penelitian di University of West England melaporkan, minyak Origanum vulgare dapat membunuh Methicillin-Resistant Superbug Staphylococcus aureus (MRSA), bahkan ketika diencerkan dengan perbandingan 1.000:1.
Minyak oregano kaya akan komponen asam rosmarinat yang berperan sebagai antiradang. Asam rosmarinat dapat menurunkan jumlah neutrophil (sel darah putih yang membentuk kongesti radang) dan eosinofil (sel darah putih yang menghasilkan spesies oksigen reaktif yang berbahaya, termasuk radikal bebas).
Karena itu, minyak oregano dapat digunakan untuk menangani gangguan inflamasi seperti batuk, batuk yang disertai sesak napas, asma, bronkitis, rheumatoid artritis, gangguan pencernaan (dispepsia), jerawat. Juga bisa meredakan gigitan serangga dan laba-laba, sakit gigi, nyeri otot, dan sakit gusi.
Minyak oregano mengandung asam rosmarinat dan quersetin, yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi kerusakan sel akibat radikal bebas. Penelitian pada tahun 2001 melaporkan, minyak oregano memiliki kapasitas penyerapan radikal oksigen (Oxygen Radical Absorption Capacity = ORAC) empat kali lebih tinggi ketimbang buah bluberi,12 kali lebih tinggi daripada buah jeruk, dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E.
Uji ORAC merupakan metode standar untuk mengukur sifat antioksidan yang terkandung dalam bahan pangan. Makin tinggi nilai ORAC, konsentrasi komponen antioksidannya semakin tinggi.
Uji laboratorium menunjukkan, komponen antioksidan minyak oregano mampu mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat), faktor penyebab penyakit jantung. Penelitian lain melaporkan, efek antimutagenik dan antikarsinogenik pada minyak oregano bermanfaat mencegah dan mengobati kanker.
Prof. DR.dr Made Astawan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.