JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan barang dan jasa yang selama ini dilakukan pemerintah tidak memasukkan unsur pemberdayaan masyarakat dalam prosesnya. Akibatnya, pembangunan dan masyarakat berjalan sendiri, dan manfaat dari pembangunan itu kurang optimal.
"Masyarakat kurang dilibatkan karena pembangunan di Jakarta lebih berorientasi pada proyek," kata sosiolog Imam B Prasodjo mengomentari penyebab tawuran di Ibu Kota, Rabu (12/10/2011).
Contohnya adalah sasana krida yang banyak tersebar di Jakarta. Gedung-gedung yang sudah dibangun dengan biaya mahal itu tidak dimanfaatkan oleh warga karena warga tidak merasa memiliki.
"Seharusnya warga dilibatkan sejak awal. Ditanya apa maunya, desainnya bagaimana, diajak gotong royong, lalu mau diisi kegiatan apa. Dari awal masyarakat sudah terlibat," tutur Imam yang melakukan penelitian sosial mengenai tawuran di Johar Baru dan Pasar Manggis.
Dengan merasa memiliki, warga mau memanfaatkan gedung itu, dan akhirnya ada kegiatan positif. Sementara itu, masyarakat yang dibiarkan tanpa aktivitas akan cenderung melakukan hal-hal negatif, seperti tawuran dan perdagangan narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.