Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Ngilu, Peringatan Gigi Sensitif

Kompas.com - 12/10/2011, 15:21 WIB

Kompas.com - Keinginan mencicipi semangkuk kuah hangat dan segarnya minuman bisa pupus seketika hanya karena persoalan sepele, rasa ngilu di gigi. Rasa ngilu pada gigi sebenarnya merupakan pertanda terjadinya hipersensitif dentin atau gigi sensitif.

Hipersensitif dentin sebenarnya masalah pada gigi yang bukan berasal dari penyakit gigi, melainkan karena terbukanya dentin yang terletak di bawah enamel gigi sehingga gigi menjadi sensitif dan rentan. Sensitivitas ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti abrasi ketika menyikat gigi atau erosi yang menggerus enamel gigi.

"Dentin terdiri dari lubang-lubang kecil yang menuju bagian dalam gigi yang berisi saraf. Bila dentin terbuka, maka rangsangan pada bagian dentin itu mudah menyebabkan rasa ngilu yang tajam dan sesaat," papar Dr.How Kim Chuan, pakar kesehatan gigi dari Malaysia dalam acara jumpa pers Pendekatan Terkini dalam Perawatan Gigi Sensitif yang diadakan oleh GlaxoSmithKline di Jakarta beberapa waktu lalu.

Keluhan gigi sensitif bisa dialami siapa saja, namun 52 persen pasien gigi sensitif tidak melakukan perawatan maupun konsultasi terhadap gejala gigi sensitif. Bahkan 75 persen pasien tidak melakukan perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi keluhannya.

"Kebanyakan pasien salah persepsi dan menganggap keluhan ini tidak berbahaya dan tidak serius," kata drg.Ariandes Veddytarro, GSK Dental Detailing Specialist, dalam kesempatan yang sama.

Padahal, keluhan gigi sensitif bisa berpengaruh pada kesehatan gigi secara keseluruhan. "Karena gigi terasa ngilu, penyikatan pun tidak maksimal sehingga plak bisa tumbuh dengan cepat dan menimbulkan kerusakan gigi," kata Ariandes.

Menurut How sebenarnya perawatan sederhana seperti memakai pasta gigi khusus gigi sensitif sudah cukup untuk mengatasi keluhan ngilu dan nyeri pada gigi.

"Karena penyebabnya adalah pergerakan cairan di dalam dentin, maka lubang-lubang dentin perlu ditutup. Penutupan ini juga untuk menghambat respon ujung-ujung saraf sehingga rangsangan tidak diteruskan ke otak," katanya.

Perawatan dengan pasta gigi khusus, menurut How termasuk dalam perawatan minimal invasif, selain sederhana juga tidak perlu mengeluarkan biaya banyak namun memberikan hasil yang efektif.

"Hasil studi klinis menunjukkan lapisan sumbatan dentin yang terbentuk berkat bahan aktif desensitizing agents yakni strontium asetat terbukti meredakan rasa sakit pada gigi sensitif sampai 46 persen," paparnya.

Sementara itu perawatan gigi yang sensitif yang permenen bisa dengan menggunakan tambalan gigi untuk menutup tubulus dentin, sampai melakukan bedah gusi. Namun menurut How hal ini tidak terlalu direkomendasikan, karena konsep terapi kedokteran saat ini adalah menganut minimal invasif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau