Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Penyakit Jiwa Diturunkan?

Kompas.com - 28/10/2011, 09:01 WIB

TANYA :

Dok, saya mau tanya. Apa benar ada penyakit gila (sakit jiwa) keturunan? Soalnya, saya punya teman yang ngakunya mengidap seperti itu. Tiba-tiba nggak ada apa-apa, dia nangis. katanya muncul bayangan masa lalu dan takut terulang lagi. Dan katanya sekarang bapaknya emang sedang gila. Kalau benar emang ada penyakit gila keturunan, bagaimana cara menyembuhkannya? Terima kasih sebelumnya dokter.

(Debby, 22, Jakarta)

JAWAB :

Hallo Debby yang baik,

Pertama kali saya ingin meluruskan bahwa penyakit gila tidak sama dengan sakit jiwa. Sebutan penyakit gila pun sudah mulai ditinggalkan. Penyakit ini biasanya merujuk pada suatu kondisi gangguan kejiwaan yang dinamakan Skizofrenia. Tidak semua sakit jiwa itu Skizofrenia. Bahkan secara statistik, pasien Skizofrenia hanya sekitar 1% dari populasi penduduka dunia. Gangguan Jiwa yang paling banyak adalah depresi dan gangguan cemas yang malahan seringkali tidak disadari oleh orang.

Balik ke masalah apakah Skizofrenia merupakan penyakit keturunan. Pada berbagai penelitian ditemukan adanya keterkaitan antara saudara sedarah yang mempunyai kondisi gangguan yang sama. Itulah sebabnya ketika pemeriksaan dengan dokter, biasanya dokter akan bertanya apakah ada keluarga pasien yang sedarah yang juga mengalami kondisi yang sama dengan pasien.

Biasanya, jika ada gangguan yang sama di keluarga, apalagi yang sedarahnya cukup kuat maka artinya terdapat faktor keturunan dalam kondisi sakit pasien. Adanya keluarga yang sedarah yang juga memiliki gangguan yang sama biasanya merupakan faktor risiko yang bermakna.

Itulah juga mengapa jika seorang penderita skizofrenia kawin dengan penderita skizofrenia juga, maka kemungkinan anaknya mengalami gangguan jiwa skizofrenia juga akan semakin besar, walaupun belum tentu seorang pasien skizofrenia lahir dari ayah ibu yang salah satunya skizofrenia.

Penelitian genetik tentang hal ini masih terus dilakukan dan masih akan terus menghasilkan penemuan-penemuan yang hasilnya mungkin akan dapat kita ketahui beberapa tahun ke depan.

Salam Sehat Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com