KOMPAS.com - Para ahli mengimbau kaum ibu yang baru memiliki bayi dan memberi ASI untuk tidak terlalu panik jika sang buah hati lebih sering menangis. Studi menunjukkan, para bayi mendapatkan Air Susu Ibu memang lebih sering menangis ketimbang yang minum susu formula.
Para ilmuwan dari Medical Research Council di Inggris menyatakan, sifat mudah menangis dari para bayi yang minum ASI adalah fenomena alami. Meskipun bayi-bayi yang diberikan susu formula tampak lebih terpuaskan dan mudah untuk ditenangkan, ASI tetaplah yang terbaik bagi bayi dan tidak dapat tergantikan. Untuk itulah, para ahli berharap para orang tua khususnya mereka yang baru memiliki bayi untuk lebih realistis dan tetap sabar dan setia memberi ASI demi kesehatan dan kebaikan anak di kemudian hari.
Menyusui memang butuh perjuangan yang tidak mudah, sehingga tak sedikit para ibu yang akhirnya terpaksa berhenti di tengah jalan dengan beragam alasan. Tetapi demi kebaikan sang buah hati, para ibu tetap disarankan agar memberi ASI secara eksklusif setidaknya selama enam bulan pertama.
Alasan paling umum yang diungkap para ibu yang akhirnya memutuskan berhenti menyusui adalah "ASI saja tidak dapat memuaskan bayi saya". Menurut para ahli dari MRC, fakta ini merefleksikan perspesi iritabilitas atau sifat lekas "ngambek" pada bayi sebagai pertanda negatif.
Padahal, ilmuwan MRC menegaskan bahwa sifat mudah ngambek para bayi ini adalah sesuatu yang normal dan merupakan cara alami dalam menyamapaikan keinginan mereka pada sang ibu dan hal ini tak perlu menjadi suatu ancaman. Sebagai contoh, beberapa bayi akan menangis bila mengalami kelelahan atau sakit badan.
Sementara itu alasan kenapa bayi-bayi yang diberi susu formula begitu tenang, mungkin karena mereka justru terlalu kekenyangan
"Bayi yang diberi susu botol tampak lebih puas, tetapi riset mengindikasikan bayi-bayi ini kelebihan gizi dan dan berat badan mereka naik terlalu cepat. Temuan kami pada dasarnya sama dengan tahap kehidupan lainnya bahwa orang sering merasakan kalau makan itu membuat nyaman," ungkap pemimpin riset, Dr Ken Ong.
Dalam penelitiannya, Ken meminta lebih dari 300 ibu untuk memberi komentar tentang temperamen bayi mereka dan menyatakan apakah mereka memberi ASI atau susu formula. Sebanyak 137 bayi tercatat mendapat ASI eksklusif , 88 diberi susu botol eksklusif, dan 91 bayi mendapat ASI yang diselang susu formula. Bayi-bayi yang memeroleh ASI dinilai para ibu memiliki sifat temperamental dan cenderung lebih sering menangis .
Rosie Dodds, dari National Childbirth Trust, menyatakan bahwa temuan ini penting artinya bagi para orang tua. "Para ibu dan bayi mungkin akan mengalami awal menyusui sebagai momen yang pernuh tekanan dan stres pada masyarakat di mana susu botol dipandang sebagai hal biasa dan menyusui adalah hal baru bagi kebanyakan orang tua. Akan menarik untuk dibandingkan dengan negara-negara di mana semua bayinya mendapatkan ASI. Kita sering mendengar dari para ibu yang mengatakan bahwa ketika mereka dan bayinya terbiasa, menyusui itu menjadi sangat mudah," ujar Dodds.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.