Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Korban Gigitan Anjing Meninggal

Kompas.com - 11/03/2012, 09:58 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -  Faisal Abdau (4), seorang anak warga Desa Kampungbaru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang digigit anjing terjangkit rabies meninggal dunia Minggu (11/3/2012) dini hari setelah menjalani rawat jalan.

Keluarga Faisal Abdau, Suhaeli Samba, menginfomasikan di Desa Kampung Baru, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, sekitar 60 Km dari Kota Bandarlampung, Minggu, Faisal meninggal dunia diduga kuat akibat racun (penyakit) melalui gigitan anjing liar yang terjadi 21 hari lalu, atau Minggu (19/2/12). Faisal rencananya dikebumikan pagi ini juga. "Rencananya pihak keluarga akan langsung memakamkan jenazah di pemakaman umum desa setempat pagi ini, sekitar Pukul 10.00 WIB,"  kata keluarga Faisal Abdau, Suhaeli.
    
Faisal meninggal dunia Minggi pagi sekitar Pukul 03.00 WIB, setelah sejak Sabtu petang (10/3/2012) menjalani perawatan medis di sebuah klinik di daerah Durian, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung. "Setelah menjalani rawat jalan, dan semua obat anti rabies dan obat lainnya yang diberikan pihak rumah sakit dan dinas kesehtan disuntikkan kepadanya, kondisnya sudah bagus. Luka-luka gigitan sembilan jahitan pada hidung dan pipinya juga sudah sembuh, tetapi mungkin racun penyakitnya masih menjalar," kata dia.

Suhaeli menjelaskan kronologis menjelang meninggalnya Faisal. Menurutnya, karena kondisinya sudah berangsur sehat, Faisal layaknya anak-anak biasa sudah sering bermain secara normal, termasuk bermain sepak bola, baik di desanya sendiri maupun saat pergi ke Kecamatan Kedondong, bersama keluarganya.

Namun, pada Sabtu sore, sekitar Pukul 16.00 WIB, ketika anak itu sedang bermain bola tiba-tiba terjatuh dan badannya kejang-kejang. Segera setelah kejadian itu korban langsung ditanggulangi dengan perawatan medis, dan salah satunya dilakukan pengurutan (pijit) tulang dan otot, karena keluarga khawatir ada bagian tulang atau ototnya  yang terkilir, salah urat atau lainnya, lalu dibawa dan dirawat di salah satu klinik kesehatan di Kecamatan Padangcermin, sekitar 12 Km utara Desa Kampungbaru.   "Faisal rencananya setelah dirawat di klinik Padangcermin, kalau kondisinya membaik akan dibawa pulang, tapi kalau belum recananya akan segera ke rumah sakit di Kota Bandarlampung lagi pada Minggu paginya. Tapi ternyata takdir sudah menghendaki lain," kata Suhaeli.

Suhaeli, yang juga kakak kadung dari ayah almarhum, Halabi, menjelaskan, keluarga sangat berduka dan kehilangan atas meningggalnya Faisal, dan menerangkan sampai dengan Minggu pagi pihaknya tetap berkeinginan untuk mengebumikan jenazah almarhum tanpa harus menunggu proses medis lanjutan (jika ada dari pihak pemerintah).

Faisal Abdau sendiri merupakan anak satu-satunya laki-laki (kakak-kakanya perempuan), dari keluarga Halabi, yang juga Kepala Desa (Kades) Kampung Baru, Punduhpedada tersebut.

Suhaeli Samba menjelaskan lebih lanjut, setelah menjalani perawatan jalan dari pihak RS Bumi Waras, RS RSUD Abdul Muluk Bandarlampung, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, secera fisik kondisi korban beberpa hari terakhir membaik, normal, dan sudah bemain seperti biasa.

Sebelumnya, peristiwa gigitan binatang liar itu terjadi pada hari Minggu (19/2/12) pagi, atau sekitar Pukul 07.00 WIB. Saat itu, Faisal, yang belum sekolah itu sedang bermain di tepi jalan dan di sana terdapat gorong-gorong di jalan masuk menuju ke gedung SD Inpres Desa Kampung Baru.

Ketika melihat ada seekor anjing sedang mendekam di lubang di bawang gorong-gorong itu, sang anak tiba-tiba spontanitas bermain sambil melempar dengan benda ke arah ajing tadi, dan tiba-tiba anjing itu bangkit lalu menerjang ke arah bagian wajah sang anak, lalu menggigitnya.

Korban akhirnya dirawat di Puskemas Punduh Pedada, lalu dilanjutkan ke Puskemas Kecamatan Padan Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, kemudian karena ketidaktersediaan obat yang dibutuhkan akhirya Faisal dibawa ke RS Bumi Waras dan RSUD Abdul Muluk (RSUDAM) Bandarlampung, kemudian menjalani rawat jalan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com