Menko Kesra Minta Daerah Siapkan Serum Anti Rabies

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta agar semua pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Lampung memastikan ketersediaan stok Serum Anti Rabies (SAR). Hal ini perlu dilakukan menyusul kematian Faisal Abdau (4) akibat rabies.

"Di Lampung, banyak terdapat anjing untuk berburu. Pemerintah daerah sebaiknya segera melakukan sweeping dan memberikan vaksin kepada anjing-anjing di sana. Selain itu, pemerintah daerah juga harus memastikan ketersediaan Serum Anti Rabies," ujar Agung, Minggu (11/3/2012), di Jakarta, kepada Kompas.

Faisal tewas Minggu dini hari setelah sehari sebelumnya dibawa ke klinik di daerah Durian, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, akibat kejang-kejang yang disebabkan rabies. Dilaporkan ia digigit oleh anjing pada bagian wajah sekitar tiga minggu lalu.

Menurut Agung, gigitan pada wajah membuat virus rabies lebih cepat menyerang saraf. Oleh karena itu, pemberian Serum Anti Rabies pun seharusnya segera dilakukan setelah gigitan terjadi.

Untuk menangani kemungkinan meluasnya wabah rabies di Lampung, Agung sudah mengirim tim ke Pesawaran. Menurut dia, penanganan rabies harus lintas sektoral karena serum dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, sedangkan vaksin untuk anjing dimiliki oleh Kementerian Pertanian (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan).

Maka, penanganan rabies pun dilakukan Komisi Nasional Zoonosis yang bersifat lintas sektoral. Agung duduk sebagai ketua komisi nasional ini.