"Kalau kita kurang makan serat tidak larut, buang air jadi susah. Akibatnya racun, kotoran dan bakteri akan berada di usus lebih lama. Semakin lama dia berkontak dengan dinding usus akan merusak sel-sel usus," jelas Fiastuti.
Enzim unik
Buah kiwi telah lama dipercaya dapat membantu pencernaan di lambung, selain kandungan serat (fiber) yang tinggi, buah kiwi mengandung enzim unik, yaitu actinidin yang berfungsi mencerna protein sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Hal ini diperkuat dengan dua hasil penelitian laboratorium dan satu penelitian dengan percobaan pada binatang yang dilakukan oleh Riddet Institute, Massey University dan Zespri International. Penelitian menggunakan ekstrak buah kiwi hijau Zespri sebagai sumber enzim actinidin. Penelitian ini menggunakan sebuah metode penelitian laboratorium untuk melihat pencernaan di lambung dan usus.
Dalam kajiannya, peneliti menggunakan berbagai makanan sumber protein seperti daging sapi, protein susu (whey protein), susu kedelai, protein gandum (gluten) protein dari jagung, kolagen dan gelatin. Kemudian makanan itu dicoba dicerna dengan simulasi pencernaan lambung dan usus dengan diberi tambahan actinidin, yang berasal dari ekstrak buah kiwi.
Hasil peneliti menunjukkan bahwa, kandungan actinidin dan serat pada kiwi dapat membantu pencernaan protein lebih baik, membantu menjaga kadar gula dan lemak darah dan membentu menjaga kesehatan usus.
"Protein yang diserap dengan baik akan memberikan manfaat sebagai zat pembangun, mengganti sel-sel yang rusak dan menjaga metebolisme tubuh bekerja dengan baik," ucap Fiastuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.