KOMPAS.com - Buah kiwi selama ini telah dikenal sebagai salah satu jenis buah yang tinggi kandungan nutrisi dan vitamin C. Namun lebih dari itu, kiwi sebenarnya juga menyimpan manfaat tersembunyi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Di balik kulit coklatnya yang berbulu serta daging buah berwarna hijau, kiwi ternyata mengandung satu enzim pencernaan yang dapat membantu penyerapan protein. Enzim itu disebut actinidin. Ini adalah enzim protease (penghancur protein) yang ada pada buah kiwi hijau, berfungsi mencerna protein sehingga mudah diserap tubuh.
Seperti diketahui, dalam proses pencernaan yang terjadi mulai dari mulut hingga usus halus, tubuh membutuhkan berbagai enzim pencernaan, yaitu protease (untuk mencerna protein), lipase (mencerna lemak), dan amilase (mencerna karbohidrat). Saluran cerna yang sehat akan mencegah masuknya bakteri dan racun serta menjaga daya tahan tubuh. Untuk menjaga saluran cerna tetap sehat, tubuh membutuhkan makanan bergizi seperti buah.
"Buah mengandung serat, probiotik, dan enzim pencernaan yang berperan membantu pencernaan dan penyerapan. Salah satu buah, yaitu kiwi hijau, mengandung vitamin dan mineral, antioksidan, serat prebiotik serta enzim actinidin," ujar pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, Selasa, (8/5/2012), di Jakarta.
Keunggulan lain buah kiwi adalah memiliki kandungan vitamin C dua kali lebih tinggi ketimbang jeruk dan terbukti 5 kali lebih efektif diserap oleh tubuh. Buah kiwi juga kaya akan asam folat yang bermanfaat bagi ibu yang ingin hamil, juga memiliki glycaemic index yang rendah sehingga aman bagi penderita diabetes.
Bantu proses pencernaan
Fiastuti memaparkan, kandungan serat pada buah kiwi hijau sangat tinggi dibandingkan jenis buah lain seperti pisang, apel dan jeruk. Serat pada buah kiwi terbagi kedalam dua jenis yakni serat larut dan serat tidak larut.
Serat larut berperan dalam membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, dengan membantu penyerapan gula lebih lambat, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah tidak berlebihan dan juga tidak turun drastis.
"Serat larut pada kiwi juga membantu menstabilkan kadar lemak darah, dengan cara mengikat lemak dan membantu menjaga kadar lemak darah," katanya.
Sementara itu, serat tidak larut berfungsi membantu menjaga kesehatan usus dengan mencegah konstipasi dan memberi makan bakteri baik. Karena, menurut Fiastuti, usus tidak hanya berfungsi untuk pencernaan tapi juga berfungsi menjaga dan mencegah masuknya bakteri jahat kedalam tubuh, mencegah masuknya racun dan menjaga daya tahan tubuh.
Jadi, kalau selama ini orang berpikir usus hanya berfungsi untuk penyerapan saja, itu keliru. Apabila usus tidak sehat, maka bakteri akan mudah masuk ke sel-sel usus sehingga menyebabkan sakit pada tubuh.