Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKKBN Jamin Kualitas Kondom KB

Kompas.com - 09/05/2012, 10:21 WIB
Iwan Setiyawan

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku penanggung jawab pelaksanaan program KB di Indonesia menjamin kualitas kondom yang dibagikan gratis bagi peserta KB. Kondom merupakan alat kontrasepsi yang diperuntukkan bagi peserta KB pria.

Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas BKKBN, Sugilar, menyatakan itu saat meninjau pabrik kondom PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) di Kabupaten Bandung, Selasa (8/5/2012).

"PT Mitra Rajawali Banjaran ini merupakan produsen kondom yang secara resmi ditunjuk BKKBN untuk memasok kondom bagi program KB. Kondom yang dibuat ini hanya alat kontrasepsi untuk pria. Meskipun kini ada kondom untuk wanita, di sini belum memproduksinya", kata Sugilar.

PT RMB merupakan badan usaha milik negara yang merupakan anak perusahaan dari grup Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pabrik kondom ini sudah berdiri sejak tahun 1987.

Pabrik ini pada awalnya memang khusus didirikan untuk memenuhi kebutuhan alat kontrasepsi kondom saat pemerintahan Presiden Soeharto waktu itu gencar menggalakkan program KB.

Dengan kapasitas produksi mencapai 900.000 gross atau setara dengan 129.600.000 pcs per tahun, pabrik ini merupakan produsen kondom terbesar di Asia Tenggara. Dari total produksi itu, sekitar 50 persen merupakan pesanan BKKBN.

Selain memproduksi kondom tanpa merek untuk BKKBN, PT RMB juga memproduksi kondom bermerek untuk pasar umum, baik dalam negeri atau luar negeri. Untuk merek dalam negeri menggunakan nama "Artika" dengan berbagai macam varian. Untuk impor biasanya diberi merek dan varian sesuai pesanan negaranya.

Direktur PT RMB, Saptariyanti AK Puteri, menjamin kualitas produksi kondom buatan pabriknya dapat dipertanggungjawabkan. "Kondom buatan kami dibuat dari bahan latek alami dengan proses standard internasional yang diawasi ketat", ujarnya.

Dengan lisensi ISO 9001, ISO 13485, WHO Standard, dan CE Certificate, produk PT RMB dapat diterima di pasar lokal dan ekspor.

Untuk pasar ekspor ke Timur Tengah dan Asia dengan merek PRO-SAFE, kondom produk Banjaran telah diakui kualitasnya. Lebih lanjut Saptariyanti menjelaskan tak ada perbedaan kualitas produk beremrek dan produk pesanan BKKBN.

"Tidak ada yang membedakan kualitas antara branded dan pasar untuk BKKBN karena kita menggunakan bahan yang sama. Bedanya hanya kalau branded ada biaya promosi dan biaya kemasan yang membedakan, serta distribusi ke pasar-pasar juga beda", katanya.

Maraknya produk impor dengan merek internasional ataupun lokal membuat persaingan di pasar kondom makin ketat. Saat ini produk yang beredar di pasar bebas di Indonesia banyak diisi produk impor dengan merek lokal ataupun internasional. Beberapa produk tersebut diproduksi di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, dan China.

Isu adanya kondom KB yang kualitasnya jelek beberapa waktu lalu ditepis Sugilar. Isu yang sempat berkembang menyatakan banyak kondom yang beredar buatan China dengan kualitas rendah sehingga program KB gagal. Menurut Sugilar, untuk program KB semua kondom dibuat dalam negeri dengan kualitas dijamin.

Menanggapi isu itu, Saptariyanti mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih kondom. Saat ini diduga ada produk impor yang tidak jelas kualitasnya sudah beredar di pasaran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com