Serangan stroke ringan atau TIA juga kadang kala membuat kapok seorang perokok untuk tidak merokok lagi. Ini terjadi pada ayah sendiri dimana beliau seorang perokok kuat dan berhenti total setelah jatuh di kamar mandi dan mengalami serangan stroke ringan.
Para perokok yang mengalami hipersensitifitas pada saluran pernafasannya yang ditandai dengan rasa sesak biasanya takut untuk mencoba rokok lagi. Serangan jantung juga kerap membuat kapok seseorang untuk merokok.
Dampak lain yang sebenarnya tidak diketahui oleh para perokok bahwa rokok akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atas seseorang. Mereka yang merokok sering merasa begah, cepat kenyang dan kembung.
Rokok juga menyebakan asam lambung naik kembali ke kerongkongan atau refluks yang mencetuskan penyakit GERD. Belum lagi rokok juga dapat merusak gusi serta gigi geligi. Mereka umumnya tidak nafsu makan karena lambungnya sudah terasa penuh dengan gas akibat hirupan asap rokok.
Kondisi hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan penurunan nafsu makan, Oleh karena itu kita sering mendengar seseorang perokok yang berhenti merokok berat badannya akan naik karena nafsu makannya bertambah atau menjadi meningkat setelah berhenti merokok.
Akhirnya di hari dunia tanpa tembakau yang jatuh pada tanggal 31 Mei saya juga mengingatkan kembali kepada kita semua untuk peduli akan dampak buruk rokok ini. Rokok merupakan zat yang sangat membahayakan tubuh baik bagi perokok maupun orang yang berada disekeliling perokok tersebut.
Kita harus mendukung penuh pelaksanaan perluasan daerah bebas asap rokok. Perlu kita dukung juga peringatan kesehatan berbentuk gambar pada bungkus rokok. Secara terus menerus hal ini akan membantu pelaksanaan kampanye anti rokok karena berdampak buruk bagi kesehatan.
Salam sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.