Oleh
Metode fingerprint
Ia mengatakan, sejumlah negara berkembang masih mengandalkan penanganan pasien dengan obat berbahan alami.
Dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini meningkatkan penjualan obat herbal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pasar obat herbal dunia tahun 2025 bakal mencapai 5 triliun dollar AS.
”Ke depan kita membutuhkan Pusat Ekstrak Nasional,” kata Bambang.
Pusat Ekstrak Nasional diusulkan untuk mendukung ketersediaan bahan baku obat berupa ekstrak yang terstandar. Selama ini sediaan simplisia yang beragam, agroklimat daerah berbeda-beda menimbulkan ragam kualitas bahan baku jamu.
Dengan metode fingerprint, dapat diraih standar ekstrak jamu. Saat ini banyak dikembangkan obat herbal di Eropa berbasis ekstrak terstandar.
”Ekstrak terstandar berdasarkan senyawa penanda dan senyawa aktif,” kata Bambang.