Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2012, 06:36 WIB

Kejadian ikutan

Kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) campak, berdasarkan Immunization Safety Surveillance WHO (1999), yang mungkin muncul ialah reaksi lokal, seperti sakit, bengkak kemerahan pada tempat suntikan, ruam, dan demam yang kejadiannya mencapai 5-15 persen di dunia.

Reaksi lebih berat, seperti kejang demam, penurunan trombosit, anafilaksis (reaksi alergi akut), atau ensefalopati (gangguan otak) sangat jarang terjadi. Risiko ensefalopati 6-12 hari sesudah imunisasi, misalnya, kurang dari 1 dalam 1 juta dosis.

Menurut Sri, efek samping vaksin dipantau oleh Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI yang beranggotakan ahli vaksin, obat, epidemolog, peneliti, dan dokter.

Penghambat pemberian vaksin antara lain isu vaksin dapat menimbulkan penyakit tertentu. Vaksin MMR, misalnya, pernah dituduh menyebabkan autisme. Penelitian ahli pencernaan Inggris, Andrew Wakefield, yang mengaitkan MMR dengan autisme tahun 1998 sempat menggegerkan. Namun, setelah diaudit General Medical Council Inggris, penelitian Wakefield dinyatakan melanggar etika. Belakangan, pada 5 Januari 2011, British Medical Journal memublikasikan kebohongan data penelitian Wakefield.

”Sejauh ini tidak ada bukti menyatakan efek buruk antara imunisasi dan gangguan kesehatan lain. Sebaliknya, banyak penelitian yang mendukung bahwa dengan imunisasi, anak akan terhindar dari ancaman penyakit berbahaya, kecacatan, dan kematian,” kata Sri.

Dalam hal ini termasuk ancaman campak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com