TANYA :
Dok, saya baru saja dicabut gigi geraham belakang dua-duanya (kiri dan kanan), tetapi berselang tiga hari karena yang satu masih sakit. Pada pencabutan pertama, efek bius yang saya rasakan mulut pahit selama 2 hari. Sedangkan pada pencabutan yang kedua, efek mulut mati rasa belum hilang, dan rasa asam dari lambung seperti naik ke mulut. Apakah ini memang efek obat bius tersebut atau bukan?Kalau memang ini efek obat bius, sampai berapa lama bisa terjadi? Mohon penjelasan.
(Sri Rahayu, 45 th, Yogyakarta)
JAWAB :
Ibu Sri yang baik,
Penggunaan bius lokal untuk mengontrol rasa sakit selama operasi dalam rongga mulut adalah prosedur yang cukup aman dan dapat dipercaya. Meskipun demikian, tetap ada kejadian tidak biasa yang dapat dihadapi selama atau setelah tindakan tersebut. Sebagai pasien, Anda juga perlu mengetahuinya.
Beberapa kejadian tidak biasa yang mungkin dihadapi dalam prosedur bius lokal, antara lain:
1. Rasa sakit (di pinggang).
Rasa sakitnya seperti tertusuk, kadang-kadang timbul rasa sakit yang mendadak dan sangat hebat selama atau segera setelah dilakukan pembiusan lokal. Sakit biasanya sangat hebat pada mulanya dan secara bertahap berkurang sampai akhirnya hilang dalam waktu 5-15 menit. Sakit tidak timbul lagi pada waktu dilakukan pembiusan ulang pada saat itu atau pada kunjungan berikutnya.
2. Konvulsi (kejang).
Konvulsi umumnya jarang terjadi. Gangguan ini timbul selama pembiusan atau segera setelahnya, ditandai dengan gejala mengejangnya tubuh dan tangan, bola mata berputar ke atas dan kemudian hilangnya kesadaran yang berlangsung dalam waktu singkat.
3. Vesikel (lepuhan kecil) pada bibir bawah.
Lesi ini sering ditemukan pada bibir bawah, yang berkembang sehari setelah pembiusan lokal di rahang bawah. Hal ini disebabkan karena gigitan atau trauma pada bibir yang masih terasa rasa baalnya.
4. Turunnya kelopak mata.
Pembiusan lokal pada rahang bawah yang terlalu dalam dan terlalu tinggi dapat mencapai cabang-cabang saraf yang berhubungan dengan otot mata, sehingga menyebabkan hilangnya kontrol otot pada kelopak mata yang bersifat sementara.
5. Parestesia (perasaan sakit yang abnormal).
Setelah pembiusan lokal pada rahang bawah, mungkin akan timbul sensasi tingling (kesemutan) atau mati rasa pada bibir bawah dalam waktu yang cukup lama. Namun, gejala-gejala parestesia berangsur-angsur reda dan penyembuhannya biasanya sempurna.
6. Hematoma (lebam).
Jika jarum suntik melukai pembuluh darah, maka darah akan keluar dan mengumpul di bawah permukaan kulit atau jaringan gusi. Hal ini akan memicu terjadinya pembengkakan. Meskipun rasanya sakit, namun hematoma diyakini tidak berbahaya.
7. Keracunan.
Gejala-gejala keracunan akibat obat bius lokal antara lain parestesia rongga mulut dan lidah, timbul rasa seperti logam, serta merasakan pusing. Kemudian lama-kelamaan dapat menyebabkan pasien jadi mengigau, penglihatan jadi berbayang, telinga berdengung, timbul rasa bingung, kegelisahan, otot berdenyut dan kejang.
Pada kasus anda, yaitu rasa pahit belum hilang selama 2 hari dan rasa asam dari lambung seperti naik ke mulut setelah dilakukan prosedur pembiusan lokal untuk mencabut gigi memang termasuk efek samping pembiusan yang mungkin terjadi. Anda tidak perlu risau, karena semua itu berangsur-angsur akan reda dan penyembuhan biasanya sempurna.
Sedangkan untuk rasa baal yang belum hilang, sebaiknya anda konsultasikan kembali ke Dokter Gigi anda. Seharusnya rasa baal hilang dalam waktu beberapa jam setelah dilakukan pembiusan lokal. Jika rasa baal berkepanjangan, mungkin saja ada kesalahan prosedur pada saat pembiusan.
Namun, anda tidak perlu menjadi trauma untuk pergi ke Dokter Gigi karena takut akan terjadi lagi hal-hal tersebut. Semua gangguan yang saya sebutkan diatas bisa terjadi karena kesalahan prosedur pembiusan, anomali bentuk saraf, atau akibat suatu fenomena yang masih belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Jadi, hal tersebut sangat jarang terjadi.
Demikian ibu Sri, semoga informasinya bermanfaat.
Salam gigi sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.