Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2013, 14:07 WIB

Kompas.com - Operasi mata lasik semakin populer saja. Sejauh ini tingkat keberhasilan operasi ini melebihi 90 persen sehingga pasien tak perlu lagi menggunakan kaca mata atau lensa kontak untuk melihat. Meski begitu keamanan tindakan ini untuk pasien anak-anak masih kontroversial.

Operasi lasik (laser-assisted in-situ keratomileusis) merupakan teknologi canggih yang bisa mengubah bentuk lapisan kornea sehingga bisa mengoreksi kelainan refraksi mata rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder.

Badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) sendiri tidak mengijinkan operasi lasik untuk orang berusia di bawah 18 tahun.

"Anak-anak bukan kandidat untuk operasi lasik karena mata mereka masih terus berkembang," kata Wayne Bizer, ketua departemen opthalmology di Nova-Southeastern University.

Dikhawatirkan mata anak akan kembali berubah setelah anak menjalani operasi lasik. Itu sebabnya operasi lasik sebaiknya dilakukan saat penglihatan seseorang lebih stabil. "Perkembangan mata dan panjang bola mata biasanya sudah stabil di usia 21 tahun," kata Bizer.

FDA tidak merekomendasikan Lasik untuk mereka yang ukuran kaca mata atau lensa kontaknya masih berubah pada tahun lalu. Biasanya penambahan ukuran kaca mata itu terjadi pada anak dan remaja. Ditambahkan oleh Bizer, jika ada perubahan signifikan pada ukuran kaca mata maka pasien bukan kandidat untuk tindakan lasik.

Walau pun lasik termasuk prosedur yang aman, namun operasi elektive berkaitan dengan komplikasi serius. Beberapa pasien yang mendapatkan lasik diketahui mengalami efek samping sindrom mata kering bahkan gangguan penglihatan.

Meski begitu ada beberapa kondisi dimana anak boleh mendapatkan tindakan operasi laser mata. Misalnya anak yang salah satu matanya rabun jauh atau rabun dekat dan sangat nyata perbedaannya dengan mata lainnya. Pada kasus seperti ini biasanya disebabkan karena ada gangguan di otak sehingga berpotensi mengalami henti pertumbuhan mata karena tidak pernah digunakan.

"Pada anak, kondisi tersebut berlangsung sangat cepat. Jika tidak dilakukan tindakan sebelum usia 7 tahun maka penglihatan bisa hilang secara permanen," katanya.

Penggunaan lensa kontak bisa membantu, tetapi jika tak cukup berhasil operasi laser untuk mata seperti lasik dianggap bermanfaat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau