KOMPAS.com - Pada zaman Romawi Kuno, para raja sengaja meminum racun untuk merangsang sistem imun tubuh mereka bereaksi, sehingga mereka menjadi kebal dengan racun. Para ahli pengobatan modern sepertinya mengadaptasikan metode ini untuk mengatasi alergi.
Sebuah studi dilakukan para ilmuwan dari National Institutes of Health Amerika Serikat untuk menguji metode ini. Mereka berhasil menemukan, alergi kacang dapat berkurang dengan pemberian kacang pada pasien alergi.
Penelitian ini melibatkan 40 orang dewasa dan remaja yang menderita alergi kacang. Para peneliti pertama kali melakukan uji pendahuluan untuk menetapkan berapa banyak jumlah kacang yang dapat ditolerir oleh setiap peserta. Kemudian 20 peserta diberikan terapi sublingual, yaitu mereka diberi sejumlah kecil bubuk kacang yang mereka ditempatkan di bawah lidah mereka. Setengah lainnya diberikan bubuk plasebo. Secara bertahap, kedua kelompok menerima penambahan bubuk sedikit demi sedikit.
Hasilnya ternyata cukup mencengangkan. Setelah 44 minggu penelitian, 14 dari 20 peserta yang diberikan bubuk kacang, atau sebanyak 70 persennya, mampu menahan hingga 10 kali lipat jumlah paparan kacang daripada yang mereka mampu terima di awal penelitian. Sedangkan hanya tiga orang pada kelompok plasebo yang mampu mengatakan hal yang sama.
Menurut para peneliti, hasil ini pasti menarik bagi mereka yang menderita alergi makanan, dengan catatan mereka tidak boleh serampangan dalam melakukan metode ini. Sebab reaksi alergi berbeda pada setiap orang, dan percobaan yang para peneliti lakukan masih dalam skala kecil. Jumlah bubuk kacang yang diberikan pada peserta bahkan jauh lebih kecil daripada kandungan kacang biasa dimasak di dapur.
Waktu pembiasaan diri terhadap alergi pun cukup lama. Bahkan, setelah sebulan dilakukan uji, para peserta hanya bisa menunjukkan reaksi lebih baik pada kacang yang hanya berjumlah sedikit, yaitu sebagian kecil dari satu ons bubuk kacang. Sebagian besar peserta pun mengalami efek samping ringan seperti mulut gatal hingga ada yang mengalami reaksi sangat parah sehingga membutuhkan obat penawar.
Studi yang dimuat dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology ini pun menyatakan bahwa metode pengurangan alergi ini tidak sepenuhnya dapat menyembuhkan alergi. Namun ada keadaan dimana para penderita alergi cukup baik dalam menahan paparan kacang, yaitu saat memakan makanan yang dimasak dengan alat masak bekas memasak kacang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.