KOMPAS.com - Salah satu faktor penyebab terjadinya kasus malapraktik di tanah air adalah kompetensi seorang dokter. Minimnya pengalaman dapat mempengaruhi kompetensi tenaga kesehatan profesional ini. Oleh sebab itulah, penting artinya bagi seorang dokter untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme untuk menghindari kasus malapraktik.
Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), Prof.Dr.Med. Ali Baziad, SpOG(K) menyatakan, dengan jam terbang yang kurang, modal pengetahuan seorang dokter terkait proses penyembuhan rendah. Cara mereka berkomunikasi dengan pasien pun terbatas. Akibatnya, informasi mengenai penyakit tidak tersampaikan dengan baik. Risiko dari proses penyembuhan juga tidak sepenuhnya dipahami oleh pasien.
Dari kasus malapraktik yang dilaporkan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, kata dia, hanya sekitar 40 persen saja yang dikenai sanksi.
"Sisanya tidak terbukti sebagai malapraktik," kata dia pada peringatan sewindu Konsil Kedokteran Indonesia di Jakarta, Senin (28/4/2013).
Ali tak sepakat apabila kasus itu disebut sebagai malapraktik. Menurutnya, hal tersebut adalah risiko yang terjadi saat menjalani proses pengobatan. Faktor risiko ini bisa dihindari apabila dokter mampu mengkomunikasikan penyakit dan penyembuhannya kepada pasien.
Tentunya dalam berkomunikasi, perlu didukung oleh pengetahuan dan pengalaman dokter bersangkutan. Oleh karena itu, kata Ali, penting artinya bagi seorang dokter mengikuti internship. Program magang setahun bagi lulusan sarjana kedokteran ini, akan meningkatkan pengalaman dan mutu dokter.
"Para dokter dengan dibekali kemampuan kuliah, akan mengabdi di masyarakat. Mereka dapat belajar bagaimana profesionalisme dan sikap yang baik di masyarakat," kata Ali.
Profesionalisme dan sikap yang baik akan menuntun dokter bisa mengabdi dengan baik dimanapun ditempatkan. Menurut Ali, dua hal ini tidak menjadikan keterbatasan akses, peralatan, atau percaya diri sebagai hambatan. "Profesionalitas, sikap, dan komunikasi menjadi poin penting dokter masa kini. Saya yakin mutu dokter Indonesia tidak menurut, namun memang perlu perbaikan," ujar Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.