KOMPAS.com - Memperbaiki gizi keluarga dapat dimulai dari pekarangan. Bila memiliki pekarangan yang cukup untuk ditanami, tidak ada salahnya untuk mencoba homestead food production (HFP).
HFP merupakan sebuah program yang sudah diterapkan di beberapa negara seperti Bangladesh, Kambodia, Nepal, Filipina, dan Vietnam sejak beberapa tahun lalu. Bahkan di Bangladesh, program ini sudah sukses lebih dari 20 tahun yang lalu.
Di Indonesia sendiri, HFP sudah mulai diterapkan, terutama di daerah-daerah yang rawan pangan. HFP dapat membantu rumah tangga dan masyarakat untuk memproduksi pangan sepanjang tahun dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah kaya zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral, serta berternak ayam, ikan, dan ternak kecil lainnya.
"Ibu dan anak adalah target utama program HFP. Anak dari keluarga yang menerapkan HFP terbukti mengonsumsi sayuran 1,6 lebih banyak dan memiliki risiko rabun senja lebih rendah dibandingkan dengan anak dari rumah tangga yang tidak memiliki pekarangan yang ditanami," papar Mardewi, Manager Program Nutrisi dari LSM Helen Keller International, salah satu penggagas program HFP di Indonesia.
Sayuran dan buah merupakan elemen penting dalam menu makan sehari-hari guna mendapatkan asupan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral penting untuk kekebalan tubuh, kecerdasan, serta perkembangan fisik.
Sedangkan daging dari ternak berfungsi sebagai sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak. Protein juga dapat dijadikan sumber energi.
Ahli gizi Dr. Ir. Hadi Riyadi, M.S dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Intsitus Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, selain untuk memperbaiki gizi, HFP dapat mempermudah keluarga untuk mencapai gizi seimbang.
"Gizi seimbang diperoleh dari susunan hidangan yang terdiri dari beberapa macam makanan yang mengandung energi dan zat-zat gizi cukup," tuturnya.
Hadi menyarankan, tanaman yang cocok untuk ditanam pekarangan antara lain bayam, kacang panjang, sawi, wortel, kangkung, tomat, terong, dan singkong. "Untuk tomat, terong, dan labu usahakan berbuah pada musim kemarau supaya hasilnya bagus," ujarnya.
Sedangkan untuk ternak, ia menyarankan ayam, karena lebih mudah untuk dipelihara. Ayam juga menghasilkan telur yang merupakan sumber nutrisi yang cukup lengkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.