Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2013, 09:53 WIB

Kompas.com - Saat kita terkena radang tenggorokan, bakteri penyebab penyakit ini akan dengan mudah menempel di sikat gigi yang dipakai. Karena itu beberapa ahli merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi dengan yang baru setelah sembuh dari radang tenggorokan.

Namun penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Texas, AS, menyebutkan tak perlu mengganti sikat gigi setelah kita menderita flu atau radang tenggorokan.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menumbuhkan bakteri grup A Streptococcus (GAS) pemicu radang tenggorokan, di sikat gigi yang sebelumnya telah terpapar bakteri ini dalam kondisi yang diciptakan di laboratorium. Ternyata patogen itu tumbuh di sikat gigi dan bertahan sampai dengan 48 jam.

Meski begitu, dua buah sikat gigi baru yang belum terpapar GAS juga menumbuhkan bakteri itu, meski sikat gigi itu dibuka dari kemasannya dalam kondisi steril.

Sikat gigi ukuran dewasa menumbuhkan bakteri bacilli gram negatif, sementara di sikat gigi anak tumbuh cocci gram positif, yang dikenali sebagai Staphylococcus.

Berangkat dari hal tersebut, para peneliti menumbuhkan GAS pada sikat gigi yang sudah dipakai oleh anak yang baru terkena radang tenggorokan. Mereka merekrut 14 pasien yang terdiagnosis radang tenggorokan, 13 pasien yang menderita radang tenggorokan tetapi bukan karena bakteri, dan 27 pasien sehat. Seluruh pasien berusia antara 2-20 tahun.

Setiap subyek diminta untuk menyikat gigi selama satu menit menggunakan sikat gigi baru. Kemudian sikat gigi itu diletakkan di tempat dengan tutup steril dan dibawa ke lab untuk diuji.

Ternyata hanya ada satu sikat gigi yang bisa menumbuhkan bakteri dan itu berasal dari pasien yang terkena radang tenggorokan bukan karena bakteri. Di kebanyakan sikat gigi kebanyakan hanya tumbuh bakteri yang memang lazim ditemukan di mulut.

Menurut Judith L.Rowen, dokter gigi anak, menyebutkan bahwa hasil penelitian itu membuktikan bahwa kita tak perlu mengganti gigi setelah sembuh dari radang tenggorokan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau