KOMPAS.com - Seringkali saat kita sedang dalam program penurunan berat badan dengan membatasi asupan makanan, kita justru merasa lebih bernafsu saat melihat makanan-makanan yang tidak sehat. Ternyata fenomena ini lazim dialami oleh mereka yang sedang membatasi kalorinya secara ketat.
Penelitian dari Oregon Research Institute (ORI) menemukan bahwa membatasi jumlah kalori yang dimakan malah akan membuat napsu makan bertambah, terutama untuk makanan yang tidak sehat. Semakin lama Anda membatasi makan, semakin banyak makanan yang Anda makan setelahnya.
Peneliti senior dari ORI Dr. Eric Stice mengatakan, hasil ini unik karena yang pertama menunjukkan pembatasan kalori memiliki dampak pada area otak tertentu sehingga lebih tergoda pada makanan enak.
Stice dan timnya menelaah dua grup remaja yang melakukan diet. Remaja-remaja tersebut mengaku membatasi jumlah konsumsi kalori mereka.
Para peneliti menggunakan paradigma pencitraan otak untuk memonitor aktivitas yang terjadi di dalam otak. Tiga puluh empat peserta yang berada pada grup pertama ditunjukkan beberapa gambar makanan. Hasilnya terdapat lonjakan aktivitas yang nyata pada otak mereka saat diperlihatkan gambar makanan yang enak dibandingkan dengan makanan yang kurang enak.
Sementara itu, grup kedua yang terdiri dari 51 peserta diberikan perlakuan yang sama. Bedanya mereka diberikan kebebasan untuk mengonsumsi milkshake coklat atau cairan tanpa rasa. Hasilnya setelah tiga sampai 22 jam setelahnya, mereka yang meminum milkshake lebih tidak menunjukkan lonjakan di otaknya ketika melihat gambar makanan enak.
"Implikasi dari studi ini sangat jelas, yaitu jika orang ingin mengurangi kelebihan berat badan, akan lebih efektif jika mereka tetap makan makanan yang sehat, rendah lemak dan gula. Bukannya malah tidak makan apapun," ujar Stice.
Studi sebelumnya menunjukkan melewatkan waktu makan dan membatasi asupan kalori dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Membatasi kalori artinya membatasi nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam melanjutkan gaya hidup sehat.
Melewatkan makan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang parah, sehingga saat makan selanjutnya, peningkatan gula darah terjadi dengan tiba-tiba. Hal ini berakibat buruk pada kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.