KOMPAS.com - Garam termasuk dalam mineral yang diperlukan tubuh untuk berfungsi normal. Dikenal juga sebagai yodium klorida, garam bertugas menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Pada makanan, selain memberi rasa, garam juga mencegah makanan cepat busuk.
Selama ini kita mendapatkan sodium atau yodium dari garam, tetapi garam bukanlah satu-satunya sumber yodium. Ahli gizi Universitas Indonesia dr. Elvina Karyadi mengatakan makanan laut seperti ikan, kerang, cumi-cumi dan rumput laut, serta telur, susu, dan daging juga merupakan sumber yodium.
"Namun seringkali kebutuhan yodium tidak tercukupi dari konsumsi makanan saja. Kandungan yodium dalam makanan sangat sedikit sehingga untuk memenuhi kebutuhan yodium, sehingga makanan tadi harus dimakan dalam jumlah yang banyak," tutur Elvina dalam Nutritalk bertajuk "Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini" yang diadakan oleh Sarihusada Selasa (21/5/2013) di Jakarta.
Bandingkan dengan mengonsumsi garam beryodium. Dengan jumlah yang sedikit, lanjut Elvina, garam beryodium mengandung lebih banyak yodium sehingga lebih mungkin mencukupi kebutuhan yodium tubuh.
Menurut Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) konsumsi yodium yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 150 mikrogram per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kira-kira dibutuhkan satu sampai satu setengah sendok garam beryodium.
Dosis tepat yodium untuk tubuh sangat penting, karena kekurangan maupun kelebihan konsumsi yodium dapat mengakibatkan gangguan fungsi tiroid. Gangguan fungsi tiroid akan menyebabkan tubuh kurang berenergi. Bahkan jika sudah parah akan menyebabkan kerusakan sebagian otak dan kretinisme, yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif.
Kekurangan
Menurut data Global Progress Report WHO tahun 2009, 16 persen anak-anak Indonesia kekurangan yodium. Padahal yodium merupakan mineral yang penting untuk perkembangan otak sehingga menyokong tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Elvina mengatakan, kendati garam beryodium penting, namun masih banyak petani garam yang belum mau menambahkan yodium pada produksi garam mereka. Produksi garam beryodium memang menambah panjang proses produksi karena ada satu tahap tambahan yaitu fortifikasi, penambahan yodium pada garam.
"Namun proses fortifikasi sebenarnya mudah dan murah. Kira-kira hanya menambah Rp. 5 untuk setiap gram garam," imbuh Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII) ini.
Meski begitu kita juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi yodium karena saat ini makanan kemasan umumnya mengandung garam tinggi. Kelebihan yodium bisa memicu hipertensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.