Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2013, 14:33 WIB

KOMPAS.com - Seperti halnya pada orang dewasa, kegemukan pada anak-anak juga bisa memicu timbulnya berbagai penyakit. Anak-anak yang kegemukan beresiko tinggi menderita penyakit diabetes atau pun penyakit jantung. Mereka juga rentan mengalami gangguan hormonal. Sayangnya belum banyak orangtua yang menyadari buah hati mereka mengalami kegemukan.

Spesialis anak bidang endokrin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Frida Soesanti, SpA mengatakan orangtua lebih banyak mengeluhkan gejala-gejala lain yang sebenarnya diakari oleh kegemukan. Gejala-gejala yang banyak dilaporkan antara lain kelamin kecil atau payudara tumbuh terlalu cepat.

"Mungkin dari sekitar 50 pasien yang datang, hanya dua yang mengeluhkan soal obesitas. Sisanya lebih mengeluhkan ke gejala-gejala lain," paparnya dalam konferensi pers peluncuran buku "Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk" di Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Padahal sebenarnya gangguan-gangguan tadi berasal dari kegemukan. Selama kegemukannya tidak diatasi, maka gangguan tadi sulit untuk diatasi sendiri.

"Kegemukan memiliki banyak sekali komplikasi, dari mulai kepala hingga kaki, ada semua," tutur dokter yang aktif sebagai pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia ini.

Pakar fisiologi dan konsultan kontrol berat badan dr. Grace Judio-Kahl mengatakan, di Indonesia anak gemuk masih kerap dipandang sebagai anak lucu yang cukup gizi dan menjadi lambang kesuksesan orangtua yang layak dibanggakan. Padahal gemuk tidak selalu berarti sehat.

"Saya gemas melihat orangtua yang selalu memberikan anak makan meski sebenarnya anak sudah cukup makan. Maka kita harus mengubah mindset tentang makan," paparnya.

Grace mengatakan, orang Indonesia masih banyak yang takut anaknya kelaparan dan kurang gizi. Hal inilah yang mengakibatkan mereka cenderung memaksakan anaknya untuk makan terus, padahal anak tidak lapar.

Setiap tahun, prevalensi kegemukan pada anak terus meningkat. Hingga tahun 2012 jumlah anak yang mengalami obesitas di Indonesia adalah sekitar 12 persen. Angka ini jauh lebih besar di kota-kota besar.

"Lihat saja di mal-mal yang ada di kota besar. Dari 10 anak pasti setidaknya ada lima yang gemuk. Ini membuat kita harus segera sadar untuk menerapkan solusinya," tandas ahli penurunan berat badan Klinik LightHouse ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau