Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2013, 12:00 WIB


KOMPAS.com -
Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas, faktor gizi menjadi salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan. Masa kanak-kanak-- terutama usia balita yang sering disebut golden age period-- merupakan periode yang “rawan” karena pertumbuhan dan perkembangan di usia ini menentukan kondisinya di kemudian hari.

Terkait hal tersebut, asupan makanan bergizi sangat penting diperhatikan karena mempengaruhi pertumbuhan sel-sel otak sebagai dasar kecerdasan setiap individu. Sejak janin dalam kandungan dan usia bayi hingga usia sekitar dua tahun, pertumbuhan sel otak begitu cepat. Selanjutnya, memasuki usia 3-4 tahun, pertumbuhan sel-sel otak tak secepat sebelumnya.

Oleh sebab itulah, seperti ditulis www.cdc.gov, sejak dini orangtua dianjurkan dapat memberikan makanan yang baik dan sehat yang notabene mengandung zat-zat gizi penting untuk si kecil. Orangtua perlu mengatur pola makan buah hati dengan asupan gizi seimbang dan bervariasi.  Dalam menu sehari misalnya terdapat sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu dan sebagainya.

Tumbuh Kembang Optimal

Lalu, kenapa asupan makanan bergizi begitu penting? Berikut adalah sejumlah manfaat yang bisa dipetik :

- Mengonsumsi makanan yang bergizi di masa kanak-kanak sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Begitu juga untuk perkembangan otak agar optimal.  

- Makanan bergizi menentukan keberlangsungan sistem tubuh berfungsi normal serta berguna untuk pemeliharaan kesehatan tubuh.

- Mencegah terjadinya masalah kesehatan seperti karies gigi, kekurangan zat besi, obesitas, bahkan osteoporosis di kemudian hari.

- Mengurangi risiko mengalami berbagai penyakit, termasuk penyakit yang bisa berakibat fatal atau kronis , misalnya penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes.

Sebaliknya, bila pola makan yang diterapkan pada buah hati tidak baik atau buruk justru akan berdampak pada :

-Risiko kekurangan zat gizi sehingga menimbulkan ketidakseimbangan energi.

Misalnya, mengalami kekurangan sumber zat tenaga yaitu karbohidrat dan lemak yang berdampak pada terhambatnya pertumbuhan anak. Bila anak kekurangan protein, dalam jangka pendek berpengaruh terhadap perkembangan seperti penurunan kesadaran, mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya. Sementara, kekurangan protein dalam jangka panjang berisiko terjadi penurunan kecerdasan, gangguan pemusatan perhatian, bahkan gangguan penurunan rasa percaya diri. Selanjutnya, kekurangan zat pengatur (vitamin dan mineral) pada anak akan mengakibatkan berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya sariawan atau beri–beri.

-Kecenderungan pola makan anak kurang baik, misalnya lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman bersoda yang justru berisiko mengalami berat badan berlebih bahkan obesitas.
 
Karena itulah, penting artinya kita memperhatikan gizi yang baik serta seimbang demi tumbuh-kembang yang optimal serta pemeliharaan kesehatan diri serta tubuh. Bila diawali sejak dini, penerapan pola makan yang baik akan terus terbawa hingga dewasa. Terutama, pemenuhi gizi seimbang di masa periode emas anak agar tak terlewatkan. Semua ini, demi hari esok anak kita yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau