KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti mendambakan buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas hingga kelak ia dewasa. Untuk mencapai target tersebut, tentu para orangtua membutuhkan dan menerapkan “strategi” yang tepat. Salah satunya pemenuhan gizi sejak dini.
Seperti dikatakan Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, ahli gizi medis dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia serta dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tumbuh-kembang anak dipengaruhi oleh pemenuhan gizi tidak hanya sejak lahir, akan tetapi justru sejak terjadinya kehamilan.
Nah, berikut ini beberapa manfaat dari pentingnya pemenuhan gizi sejak dini, yaitu:
-Memelihara kesehatan
Gizi terkait erat dengan kesehatan yang optimal serta peningkatan kualitas hidup. Bahkan dalam proses pengobatan, gizi membantu sebagai upaya uamg efektif dalam pemulihan. Berdasarkan perkembangan ilmiah dibidang medis dan biologi molekul, gizi ternyata dapat menjaga fungsi optimal tubuh serta mencegah atau membantu penanganan penyakit.
-Meningkatkan kekebalan tubuh
Nutrisi yang baik dapat memberikan tubuh akan bahan gizi yang dibutuhkan sel-sel kekebalan untuk melawan kuman penyakit. Jadi, tubuh akan memiliki sistem kekebalan sehingga lebih kuat ketika terpapar kuman, virus ataupun lainnya. Tubuh jadi tak mudah sakit dan terjaga terus kesehatannya.
-Sumber energi
Asupan gizi yang baik dengan pola makan yang sehat dapat menghasilkan tambahan daya untuk digunakan aktivitas sehari-hari.
Cegah kurang gizi
Sebaliknya, kurang gizi, berdampak kurangnya zat-zat yang dibutuhkan tubuh sehingga anak berisiko mengalami gangguan gizi. Kurang gizi sebagai kondisi karena kurangnya nutrisi penting.
Kurang gizi membuat tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit. Efek selanjutnya, memengaruhi pertumbuhan, kesehatan fisik, fungsi-fungsi tubuh, perilaku bahkan suasana hati. Kurang gizi juga menimbulkan risiko infeksi dengan diare, malaria, campak, serta infeksi saluran napas pada anak-anak.
Seperti dikutip http://www.news-medical.net, gizi buruk atau malnutrisi menjadi penyebab kematian terhadap lebih dari sepertiga anak di seluruh dunia. Masalah kurang gizi menjadi penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia yang melibatkan populasi terbesar dari anak-anak dan wanita hamil. Kekurangan gizi penyebab kematian 300.000 orang di seluruh dunia.
Secara umum, seseorang yang mengalami kurang gizi mengalami penurunan berat badan dalam tiga bulan terakhir hingga 10 persen. Gejala yang tampak berupa kelelahan, anemia, perubahan kulit, rambut dan kuku. Anak dengan kurang gizi juga tampak kurang mampu berkonsentrasi, tinggi badan kurang aau terhambat pertumbuhannya.
Untuk mengetahui kurang gizi atau tidak, dilakukan pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) atau BMI (body mass index). Perhitungan berat badan anak selain menggunakan IMT juga memerlukan grafik tumbuh kembang yang disebut dengan grafik IMT-persentil. Selain itu, grafik tersebut berbeda antara perempuan dan laki-laki .Tes diagnostik lainnya termasuk tes darah rutin untuk deteksi anemia, infeksi kronis dan lain-lain.
Untuk mencegah hal tersebut, perlu strategi atau perencanaan pola makan dengan gizi seimbang. Dengan begitu, diharapkan hal-hal yang tak diinginkan tersebut tak terjadi pada buah hati kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.