Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2013, 11:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Aktivitas seksual sejatinya penting untuk membina keharmonisan antara pasangan suami-istri. Namun jika aktivitas tersebut justru membawa nyeri dan rasa tidak nyaman, tentu akan menimbulkan trauma dan rasa enggan untuk melakukannya.

Nyeri saat bercinta dapat disebabkan oleh banyak hal. Umumnya nyeri disebabkan oleh vagina kering karena kurangnya rangsangan sebelum dilakukan penetrasi atau berkurangnya produksi lubrikasi lantaran usia yang menua. Nyeri juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, konsumsi pil KB, ataupun penyakit kelamin.

Selain itu, ada pula penyakit yang tidak terduga menyebabkan rasa nyeri saat bercinta. Profesor Ali Baziad, pakar kesehatan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan, penyakit itu adalah endometriosis.

Endometriosis merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh jaringan endometrium yang terdapat di dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Jaringan ini seringnya melakukan perlengketan pada indung telur dan semua organ di dalam panggul wanita.

Ali menjelaskan, perlengketkan jaringan endometrium pada organ-organ di dalam panggul wanita inilah yang mengakibatkan nyeri saat melakukan hubungan seks. "Ini wajar saja mengingat saat berhubungan seks, wanita menggunakan organ-organ di panggul," ujarnya saat ditemui Kamis (19/9/2013) di Jakarta.

Endometriosis, kata Ali, berbentuk jaringan yang berisi darah dan saraf, terlebih jika jaringan ini sudah melakukan perlengketan pada organ lain. Maka, penyakit ini bisa menimbulkan rasa nyeri, terutama jika sedang dalam kondisi-kondisi tertentu seperti berhubungan seks atau menstruasi.

Endometriosis terjadi pada satu dari 10 wanita usia subur. Hingga saat ini, para ahli medis belum dapat menentukan secara pasti penyebab sebenarnya dari penyakit ini.

Menurut Ali, kelompok yang rentan mengalaminya antara lain wanita dengan riwayat endometriosis dalam keluarganya, nyeri menstruasi di usia muda, dan pendarahan menstruasi yang banyak.

Pada kasus ekstrem, dijumpai endometriosis yang melakukan perlengketan pada organ-organ seperti paru-paru hingga otak. Inilah yang sering mengakibatkan salah diagnosis dengan penyakit lain.

Ali mengatakan, salah satu ciri khas endometriosis yaitu hanya nyeri di saat menstruasi. "Maka kalau paru-paru nyeri, perhatikan dulu, apakah nyerinya saat menstruasi saja atau tidak. Kalau hanya saat menstruasi, perlu dicurigai endometriosis," jelasnya.

Maka untuk lebih jelasnya, lanjutnya, perlu dilakukan pemeriksaan seperti ultrasound sonography (USG), cek darah, laparoskopi, dan penggunaan obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau