Studi tersebut mengatakan, orang yang membagikan suka duka perjuangannya melalui media sosial 140 karakter cenderung lebih sukses berhenti merokok daripada mereka yang hanya mencari dukungan tanpa media sosial.
Penulis studi Joe Phua dari University of Georgia mengatakan, media sosial membantu menghubungkan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, seperti berhenti merokok.
"Semakin Anda merasa terhubung dengan teman-teman yang bertujuan sama, semakin Anda percaya kalau Anda bisa melakukannya," ujarnya.
Sejauh ini, belum ada studi yang secara spesifik melihat jenis-jenis interaksi sosial yang mendukung niat untuk berhenti merokok. Hingga studi yang dipublikasi dalam Journal of Communication ini menemukan interaksi di media sosial lebih membantu orang untuk mencapai tujuan tersebut.
Para peneliti berpendapat, interaksi di media sosial lebih mudah dilakukan daripada harus bertemu fisik yang membutuhkan usaha ekstra untuk merencanakan pertemuan dan sebagainya. Terlebih jika tempat tinggal masing-masing orang berjauhan. Karena itu, dukungan yang diberikan melalui media sosial dinilai lebih efektif.
"Studi ini membantu menambah informasi bahwa media sosial juga bisa menjadi sarana perbaikan kondisi kesehatan," ujar Phua.
Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat. Di Amerika Serikat saja, kebiasaan ini membunuh lebih kira-kira 443.000 orang tiap tahunnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.