Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2013, 14:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber FOXNews

KOMPAS.com
- Rokok elektronik digadang-gadang sebagai solusi untuk berhenti merokok. Metode tersebut pun disandingkan dengan Terapi Pengganti Nikotin (TPN) yang sebelumnya dikatakan mampu menekan prevalensi perokok. Meski demikian, penggunaan rokok elektronik masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis.

Sebuah studi baru mengatakan, rokok elektronik cukup efektif dalam menghentikan kebiasaan merokok. Menurut para peneliti, efektivitas rokok elektronik hampir sama dengan TPN terstandar setelah membandingkan tingkat keberhasilan di antara keduanya.

Studi tersebut dipublikasi kurang dari seminggu setelah sebuah studi sebelumnya menunjukkan peningkatan pengguna rokok elektronik di kalangan remaja hingga dua kali lipat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur

Sebelumnya, rokok elektronik sudah menjadi kontroversi di kalangan tenaga medis. Sebagian mengatakan, rokok elektronik cenderung mampu untuk membantu perokok yang gagal berhenti merokok dengan TPN. Sebagian lagi berpendapat, rokok elektronik justru menjadi pintu masuk kecanduan nikotin dari merokok bagi perokok baru.

Sementara rokok elektronik masih menjadi kontroversi, aktivitas merokok terus menjadi pembunuh bagi mereka yang menjadi pencandunya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tembakau bertanggung jawab untuk 6 juta kematian setiap tahunnya. Dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 8 juta di tahun 2030.

Selain menyebabkan kanker paru dan penyakit pernapasan kronik lainnya, merokok juga merupakan pemicu utama penyakit kardiovaskular, penyakit penyebab kematian nomor satu di dunia.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

Studi baru yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet Medical tersebut merupakan studi pertama yang menguji efektivitas rokok elektronik dibandingkan dengan TPN. TPN sebelumnya sudah dikenal sebagai metode yang membantu orang untuk berhenti merokok.

Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan analisa terhadap 657 perokok yang ingin berhenti merokok. Mereka pun membagi peserta menjadi tiga kelompok yang diberi metode berhenti merokok yang berbeda, dengan rokok elektronik, TPN, dan rokok elektronik dengan plasebo (tanpa nikotin). Studi dilakukan dalam periode 13 minggu.

Selama periode tersebut, 5,7 persen peserta dinyatakan berhasil berhenti merokok. Kelompok pengguna rokok elektronik merupakan kelompok dengan persentase keberhasilan berhenti merokok tertinggi yaitu 7,3 persen, diikuti kelompok TPN 5,8 persen, dan plasebo 4,1 persen. Perbedaan ketiganya memang tidak signifikan, namun tetap bisa dibandingkan.

Ketua studi Chris Bullen, peneliti asal New Zealand's University of Auckland mengatakan, meski perbandingan hasil antara rokok elektronik dan TPN tidak jauh, namun selama enam bulan, rokok elektronik memberikan hasil yang lebih baik untuk mengurangi konsumsi tembakau.

"Hal yang menarik lagi adalah peserta studi umumnya lebih antusias mencoba rokok elektronik dibandingkan dengan TPN. Mereka bahkan merekomendasikan metode tersebut pada kerabat dan rekan mereka," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau