Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2013, 17:38 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com —
Anak yang fisiknya kurang aktif tidak cuma berisiko menderita hipertensi, diabetes, dan gangguan pembuluh koroner. Mereka ternyata juga rentan mengalami penurunan kinerja motorik, yang memengaruhi fungsi kognitif dan kemampuan akademiknya. Demikian menurut hasil sebuah penelitian terbaru yang dimuat jurnal Psychological Today.

Masa sebelum masuk sekolah (preschool) kerap disebut golden age bagi perkembangan motorik anak. Dalam rentang usia 3-5 tahun, anak harus belajar dan berlatih kemampuan motorik penting, seperti berlari, melompat, melempar, dan menangkap. Skill ini membimbing anak mempelajari gerakan otot lainnya yang lebih rumit.

Menurut laman educlime.com, pengalaman mempelajari gerakan motorik yang sulit berdampak penting bagi motivasi dan pencapaian akademis di sekolah. Fungsi motorik pada tahun pertama kehidupan anak berhubungan dengan proses mempelajari bahasa, kemampuan akademik dasar dan akademik secara keseluruhan.

Untuk membuktikan hal ini, peneliti mempelajari hubungan antara kebugaran jantung (kardiovaskuler), kinerja motorik, serta skill membaca dan matematika pada anak-anak. Tim peneliti asal Finlandia melibatkan 147 anak sebagai responden.

Studi ini adalah bagian dari Physical Activity and Nutrition (Panic) Study di University of Eastern Finlandia. Dalam studi ini, peneliti membandingkan kebugaran kardiovaskuler dan kinerja motorik saat anak duduk di kelas satu dengan kemampuan membaca plus matematika saat mereka duduk di kelas satu hingga tiga. Riset berfokus pada efek peningkatan aktivitas fisik, pola makan yang lebih baik, dan faktor umum yang memengaruhi kesehatan dan kinerja motorik.

Peneliti menemukan, anak yang hasil uji kelincahan dan kemampuan manualnya buruk menunjukkan kinerja motorik yang rendah pada kelas pertama. Mereka juga memiliki nilai kemampuan membaca dan matematika yang lebih rendah pada saat duduk di kelas hingga kelas tiga dibandingkan teman sebaya yang menujukkan kinerja motorik lebih baik.

Hasil penelitian juga menunjukkan, anak di kelas tiga yang memiliki kinerja motorik rendah ternyata juga memiliki kemampuan serupa pada membaca dan menghitung. Hasil ini lebih buruk dibandingkan anak lain di kelas yang sama.

Dalam penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara kebugaran kardiovaskuler dan kemampuan akademis anak. Hasil riset ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya kemampuan motorik dan bergerak dibanding kebugaran kardiovaskuler untuk kesuksesan akademis anak.

Hasil serupa ternyata juga diperoleh pada riset sebelumnya yang diterbitkan Journal of School Health. Dalam riset ini, peneliti menguji hubungan antara kesehatan fisik dan keberhasilan di bidang akademik. Studi dilakukan terhadap siswa tingkat 4-8 selama tahun ajaran 2004 dan 2005.

Siswa yang memiliki kemampuan cukup baik dalam membaca dan dalam hal matematika ternyata berpartisipasi dalam kegiatan atletik, terlepas dari jenis kelamin dan etnisnya. Hasil penelitian ini memperkuat pendapat yang mengatakan aktivitas fisik akan meningkatkan kemampuan akademis anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau