Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Sedikit Embrio, Keberhasilan Bayi Tabung Tetap Tinggi

Kompas.com - 20/11/2013, 19:47 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -Bayi tabung identik dengan menanamkan beberapa embrio pada rahim untuk meningkatkan keberhasilannya. Padahal, hal tersebut bisa meningkatkan kans terjadinya kehamilan multipel atau lebih kembar dua, yang jelas berisiko tinggi.

Oleh karenanya, dokter pakar kebidanan Ivan Sini menekankan pentingnya pengurangan jumlah embrio yang ditanamkan ke dalam rahim. Ivan mengatakan, berdasarkan hasil penelitian, tingkat keberhasilan bayi tabung dengan jumlah embrio lebih sedikit tetap sebesar yang dengan jumlah embrio lebih banyak.

"Tingkat keberhasilannya tetap sekitar 45 persen untuk wanita dengan usia kurang dari 35 tahun," ujar dokter dari RS Bunda ini saat ditemui dalam acara peringatan 15 tahun berkaryanya Morula IVF Indonesia, Rabu (20/11/2013) di Jakarta.

Menurut Ivan, hal tersulit yang dilakukan adalah untuk meyakinkan pasien akan tingkat keberhasilan bayi tabung yang tetap tinggi meski hanya menanamkan sekitar satu atau dua embrio saja. Namun jika diberlakukan aturan yang jelas untuk hal tersebut, Ivan berharap ke depannya tidak ada lagi kasus kehamilan multipel karena bayi tabung.

Kehamilan multipel, jelas dia, sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah jika sehat semuanya. Namun seringkali, risiko-risiko cukup serius sulit untuk dihindari pada kasus kehamilan yang demikian.

Risiko kehamilan multipel, kata Ivan, tidak sedikit. Dari mulai komplikasi saat di dalam kandungan, misalnya bersaing memperoleh nutrisi, komplikasi persalinan yang memakan biaya hingga ratusan juta, kelahiran prematur pada usia kehamilan enam bulan, hingga risiko kesehatan yang harus dihadapi bayi pascakelahiran prematur.

"Untuk itu, saya rasa pemberlakuan aturan untuk menggunakan lebih sedikit embrio adalah keputusan yang bertanggung jawab," tegas Ivan.

Teknologi menanamkan dua embrio saja ke dalam rahim disebut dengan intra cytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI). Saat ini, tutur Ivan, IMSI kebanyakan dilakukan pada wanita yang sudah mengalami keguguran berkali-kali dan yang pernah gagal melakukan program bayi tabung sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com