Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2013, 12:52 WIB
KOMPAS.com - Sebuah analisis menunjukkan orang-orang dari kelompok usia 40 merupakan kelompok usia tertinggi yang dirujuk ke rumah sakit akibat penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Analisis oleh pelayanan kesehatan Dr Foster di Inggris ini menemukan lebih dari 500.000 orang dirawat dalam tiga tahun terakhir, dan sebanyak 120.000 orang diantaranya berusia 40-an akibat konsumsi narkoba dan alkohol. Masalah terbesar terjadi pada kelompok termiskin.

Roger Taylor, salah satu pendiri Dr Foster, mengatakan angka-angka ini menunjukkan adanya masalah tertentu di antara orang yang lahir pada tahun 1960-an.

"Sebagian dari masalah penyalahgunaan narkoba dan alkohol berada di kelompok usia ini. Tampaknya mereka adalah orang-orang yang telah menggunakan minuman dan obat-obatan lebih banyak daripada generasi sebelumnya dan sekarang mereka berada di usia pertengahan," jelasnya.

Masalah yang juga tinggi menjangkiti orang berusia 30-an. Sekitar 70.000 dari mereka masuk rumah sakit akibat penyalahgunaan obat dan alkohol antara tahun 2010-2011 dan 2012-2013 .

Lord Adebowale, dari lembaga sosial Turning Point yang bekerja dengan orang-orang dengan masalah kecanduan, mengatakan, "Angka ini mengingatkan kita bahwa penyalahgunaan narkoba dan alkohol adalah tantangan kesehatan yang utama dan bahwa pesta minuman keras tidak hanya memengaruhi orang-orang muda."

Ia melanjutkan, "Intervensi dini sangat penting jika ingin menghentikan peningkatan masalah antargenerasi ini."

Sementara kondisi di Indonesia, terdapat empat juta penyalahguna NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Aditif)  usia 15-64 pada 2010. Berdasarkan hasil survei BNN tahun 2011 diperkirakan angka prevalensi penyalahguna narkoba meningkat sekitar 2,6 persen di tahun 2013.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com