KOMPAS.com - Jahe merupakan salah satu tanaman obat populer dari famili Zingiberaceae bersama dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas.
Dikutip dari Healthline, jahe memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional, seperti untuk menjaga pencernaan sehat, mengurangi rasa mual, dan melawan flu serta pilek.
Kemudian, penelitian ilmiah modern menemukan bahwa jahe juga berperan dalam mengelola kesehatan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Baca juga: 10 Pilihan Sarapan untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Senyawa-senyawa aktif dalam kandungan jahe, seperti gingerol dan shogaol, berkontribusi dalam manfaat ini.
Senyawa bioaktif jahe memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, hipotensi, dan pengurangan kolesterol darah.
Jahe juga memiliki efek kardiotonik, antihipertensi, antihiperlipidemia, dan antiplatelet yang dapat melindungi jantung dari kerusakan dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan bagaimana jahe berkhasiat untuk menjaga kesehatan jantung.
Baca juga: 11 Manfaat Telur untuk Kesehatan Jantung, Mata, maupun Kulit
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berikut cara jahe memberi khasiat untuk kesehatan jantung:
Jahe memiliki efek kardiotonik, yang berarti bahan herbal ini dapat meningkatkan kontraktilitas otot jantung dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Hal itu membantu memperbaiki fungsi jantung yang terganggu dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Jahe memiliki efek antihipertensi yang bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi.
Senyawa gingerol berperan dalam manfaat ini dengan memengaruhi mekanisme regulasi tekanan darah dalam tubuh.
Itu termasuk menghambat enzim yang meningkatkan tekanan darah dan produksi senyawa yang mengendalikan tekanan darah.
Hiperlipidemia adalah kondisi medis ketika kadar lemak (lipid) dalam darah tinggi, termasuk kolesterol dan trigliserida.