Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2013, 09:43 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com -Golongan darah O dikenal sebagai donor universal karena dapat memberikan darahnya ke golongan lain. Ini disebabkan golongan darah O yang tidak memiliki antigen pada permukaan darah merahnya (eritrosit).

Kendati begitu, golongan darah O tetap memiliki antibodi terhadap antigen A dan B. Hal inilah yang maish menyisakan risiko terjadinya kehancuran sel darah merah (lisis), saat dilakukan tranfusi.

“Karena itulah sebetulnya tidak ada yang dikatakan donor universal. Sedapat mungkin lakukan tranfusi dengan golongan darah dan rhesus yang sesuai. Bila keadaan sangat mendesak barulah dilakukan tranfusi dari golongan darah O ke golongan darah lain,” kata Direktur Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Yuyun SM Soedarmono, kepada KOMPAS Health Selasa (24/12/2013).

Golongan darah A, B, O, dan AB didasarkan atas keberadaan antigen A dan B dalam permukaan eritrosit. Golongan darah A tentu memiliki antigen A pada pemukaan sel darah merahnya. Antigen A kemudian menghasilkan antibodi B. Sehingga golongan darah A hanya bisa memberi dan menerima dari golongan yang sama.

Sedangkan golongan darah AB memiliki dua antigen, yaitu A dan B pada permukaan eritrositnya. Namun golongan darah AB tidak menghasilkan antibodi. Hal inilah yang menyebabkan golongan darah AB disebut resipien universal.

Yuyun menyarankan untuk sedapat mungkin menyingkirkan istilah universal. “Di dunia ini ada banyak sekali golongan darah, tidak hanya yang berdasarkan antigen A dan B. Karena itu sebisa mungkin lakukan tranfusi hanya dari golongan yang sama,” katanya.

Bila terpaksa dilakukan sel darah merah berbeda golongan, Yuyun menyarankan untuk dilakukan pencucian terlebih dulu. Antibodi yang ada sebaiknya dibuang terlebih dulu hingga hanya tersedia plasma. Hal ini menekan risiko terjadinya kehancuran sel darah (lisis), bila dilakukan tranfusi antar golongan darah berbeda.

“Bagaimanapun langkah pencegahan tentu lebih aman. Bila antibodi sudah dibuang, maka komponen darah yang lain bisa digunakan,” terang Yuyun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau