Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2014, 16:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


 

KOMPAS.com - Live tweet yang dilakukan saat menonton pertandingan olahraga atau bencana alam mungkin sudah umum dilakukan. Namun seorang penulis asal Amerika Serikat bernama Ruth Iorio (sebelumnya Ruth Fowler) melakukan live tweet saat melahirkan.

Live tweet merupakan istilah untuk "berkicau" di media sosial Twitter selama sebuah peristiwa berlangsung. Tujuannya adalah untuk melaporkan dengan jelas detail kejadian dalam waktu nyata. Dan Iorio melakukannya sekaligus mengunggah beberapa foto dirinya menjelang, saat, dan setelah melahirkan di media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook.

"Aku hanya ingin membagikan pengalaman unikku pada teman, keluarga, dan semua orang. Apakah itu akan menarik atau tidak, aku hanya ingin jujur mengenainya," ujar Iorio.

Iorio mengaku senang dapat mengungkap kebenaran apa yang terjadi selama proses melahirkan. Wanita yang memilih metode melahirkan di rumah ini pun menulis dengan detail apa yang terjadi dan perasaannya melalui live tweet.

Berikut beberapa tweet yang diunggah Iorio dalam akun Twitter-nya @fowlerruth pada Kamis (26/12/2013) waktu setempat.

Kontraksi terjadi pukul 20.00. Ringan, selama 30 detik, dengan jeda 2,5 menit. Aku menelepon Doula (bidan yang membantunya melahirkan) dan mengatakan aku akan membersihkan rumah #ruthhomebirth

Aku sama sekali tidak menentang kedokteran dan rumah sakit, aku tentu senang mereka ada untuk menjadi sokonganku. #ruthhomebirth

Bergerak sangat membantu. Aku tidak bisa membayangkan untuk terbaring di tempat tidur selagi memasuki bukaan IV. Pasti sangat sakit. Berkicau juga membantu. Distraksi itu baik!

Melahirkan itu dasarnya merupakan periode yang terasa menyakitkan #ruthhomebirth

Berulang-ulang mencoba posisi "tidur" yang bertahan satu atau dua menit selagi monster mencoba merobek punggungku. #ruthhomebirth

Iorio melahirkan putranya, Nye, di rumah. Namun tak lama setelahnya, dia dilarikan ke rumah sakit karena plasentanya gagal untuk dikeluarkan. Dia juga menerima transfusi darah karena kehilangan banyak darah dan mengalami demam. Selama dua malam dia dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau