Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hipnosis Bikin Persalinan Tak Terasa Sakit ?

Kompas.com - 11/12/2013, 11:12 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber FOXNews


KOMPAS.com — Kendati banyak perempuan ingin melahirkan dengan cara normal, tak sedikit yang merasa khawatir akan rasa sakit yang dialami saat menjalani persalinan. Rasa sakit kerap menjadi penghalang kaum Hawa yang ingin melahirkan secara normal.

Namun, kekhawatiran tersebut semestinya bisa hilang secara perlahan dengan metode hipnosis khusus persalinan, yang disebut hypnobirthing. Teknik ini telah banyak dilakukan oleh beberapa orang, termasuk dua selebriti dunia, yaitu Kate Middleton dan Kim Kardashian, yang berhasil melewati persalinan normal tanpa rasa sakit.

Hypnobirthing adalah metode dan program hipnosis yang didasarkan atas ide bahwa rasa takut dan khawatir justru akan menyebabkan sakit saat bersalin. Hal ini berdasarkan fakta bahwa saat proses bersalin, tubuh menghasilkan oksitoksin yang tidak hanya mengakibatkan kontraksi, tetapi juga menolong ibu melahirkan dengan aman dan nyaman. Oksitoksin adalah salah satu jenis endorfin, yaitu hormon yang menimbulkan rasa senang.

"Definisi hipnosis adalah relaksasi dan fokus yang dilaksanakan bersamaan," kata Cynthia Overgard, pendiri HypnoBirthing of Connecticut.

Sayangnya, produksi oksitoksin berhenti saat persalinan menjadi semakin sulit. Pada saat itu, wanita tidak lagi merasa aman, percaya, dan rileks. Hasilnya adrenalin mulai mengalir dalam aliran darah ibu hamil.

Adrenalin mengalihkan aliran darah dari rahim ke tangan dan kaki. Akibatnya, wanita memberi respons perlawanan, yang menimbulkan perasaan gelisah, takut, dan mencegah pelebaran untuk mempermudah jalan bayi.

Hypnobirthing, dengan metode seperti napas dalam, visualisasi, dan relaksasi, akan membantu ibu menenangkan diri dan pikiran. Selama persalinan, ibu mungkin ingin meremangkan lampu, menjaga kamar tetap tenang, dan memainkan musik yang membuat rileks.

Komponen penting lainnya dalam hypnobirthing adalah mendengarkan panduan. Panduan ini berisi cara mempraktikkan hipnosis dan mengondisikan tubuh serta pikiran tetap tenang. Ibu juga mendengarkan tahap-tahap kemajuan proses melahirkan sehingga ibu terus percaya diri selama persalinan.

"Pikiran tidak sadar akan mendengar pesan yang dihantarkan pikiran sadar. Pesan tersebut yang kemudian mengubah kepercayaan yang tertanam dalam pikiran," kata Overgard.

Menurut HypnoBirthing Institute, ibu yang mempraktikkan hypnobirthing sebagian besar tidak merasa sakit. Hanya 25 pesen yang mengatakan proses kelahirannya sakit, sedangkan untuk yang sangat sakit hanya 10 persen. HypnoBirthing juga menekan risiko intervesi lainnya, semisal operasi caesar, atau bayi lahir prematur.

Namun, pertimbangan untuk menggunakan hipnosis atau tidak untuk persalinan kembali pada pribadi masing-masing, apalagi persalinan kerap tidak bisa diprediksi.

"Bisa saja ibu merasa kecewa karena harapan yang tidak tercapai. Menggunakan hipnosis bukan berarti bebas obat bius, Apalagi beberapa metode persalinan kini bisa saling melengkapi," kata dr William Camann, direktur anastesi obstetri di Brigham and Women's Hospital, Boston, Massachusetts.

Pilihan kata

Fokus lain yang diperhatikan saat hypnobirthing adalah pilihan kata, yang diucapkan sebelum dan selama persalinan. Overgard mengatakan, kata yang diucapkan dan didengar memiliki efek yang berbeda.

"Ada beberapa kata yang memang sebaiknya diganti. Penggunaan kata-kata ini akan mengubah seluruh pengalaman persalinan," kata Camann.

Ia mencontohkan, dalam hypnoBirthing kata "sensasi" lebih sering digunakan dibanding "sakit". Kata "tekanan" juga lebih kerap dipakai dibanding "kontraksi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com