KOMPAS.com - Jantung merupakan organ yang berfungsi sangat vital. Bagaimana tidak, selama periode kehidupan manusia, jantung memompa sekitar 1,5 juta galon darah. Itu merupakan kerja yang berat bagi sebuah organ yang berukuran tidak lebih besar dari genggaman tangan.
Oleh karena tugasnya yang berat, maka jika tidak dijaga kesehatannya, maka jantung rentan mengalami penyakit. Salah satu penyakit yang mungkin dialami jantung adalah pembesaran jantung atau yang dikenal dengan istilah kardiomegali.
Nieca Goldberg, direktur medis dari Joan H Tisch Center for Women's Health mengatakan, pembesaran jantung merupakan istilah umum yang mengacu pada ruang pompa dari jantung.
"Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran jantung termasuk tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan baik, diabetes, dan obesitas," terangnya.
Sebagian orang dengan pembesaran jantung seringkali tidak mengalami gejala apapun. Namun sebagian lagi mungkin merasakan gejala seperti napas pendek-pendek, pusing, detak jantung yang tidak beraturan, bengkak, batuk, dan nyeri dada.
Menurut Goldberg, gejala yang berhubungan dengan jantung selalu harus dianggap serius. Maka, jika merasakan gejala yang disebutkan, Goldberg mengimbau untuk segera menghubungi dokter.
"Cara terbaik untuk mengetahui adanya pembesaran jantung yaitu dengan tes ekokardiografi atau dengan ultrasonografi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.