Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Terlalu Banyak Tidur Picu Depresi

Kompas.com - 19/02/2014, 17:28 WIB
Unoviana Kartika,
Asep Candra

Tim Redaksi

Sumber HEALTHDAY


KOMPAS.com - Tidak hanya kurang tidur yang memicu masalah kesehatan, terlalu banyak tidur pun bisa berakibat yang sama. Dua buah studi baru menunjukkan, terlalu sedikit maupun terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko depresi. Para peneliti melaporkan dalam jurnal Sleep, jumlah tidur yang tidak sesuai dapat mengaktifkan gen yang berhubungan dengan depresi.

Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 1.700 pasangan kembar dewasa membandingkan gejala depresi seseorang dengan kembarannya. Mereka yang mendapatkan cukup tidur yaitu tujuh hingga sembilan jam per hari, hanya 27 persen yang melaporkan mengalami gejala depresi.

Angka tersebut jauh lebih tinggi pada mereka yang kurang tidur (sekitar lima jam perhari) yang 53 persennya melaporkan gejala depresi. Dan 49 persen pada mereka yang kelebihan tidur (sekitar 10 jam perhari).

"Durasi tidur terlalu singkat dan terlalu lama akan mengaktifkan gen yang berkaitan dengan gejala depresi," ujar ketua peneliti Nathaniel Watson, profesor neurologi dan wakil direktur dari University of Washington Medicine Sleep Center di Seattle. Oleh karenanya, lanjut dia, durasi tidur yang optimal merupakan cara paling efektif untuk terapi depresi.

Studi lainnya melakukan analisis pada 4.100 anak muda yang berusia 11 hingga 17 tahun. Studi menemukan, tidur kurang dari enam jam tiap malam merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko depresi.

"Hasil ini penting karena kurang tidur merupakan prekursor depresi utama bagi remaja, terjadi sebelum gejala depresi utama lainnya dan gangguan mood muncul," terang Robert Roberts, profesor ilmu perilaku dari School of Public Health di University of Texas Health Science Center di Houston.

M. Safwan Badr, presiden American Academy of Sleep Medicine mengatakan, tidur yang sehat merupakan hal yang perlu bagi kesehatan fisik, mental, dan emosi. "Studi ini menekankan, kita dapat membuat investasi kesehatan melalui kecukupan tidur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Elon Musk Bujuk Trump Batalkan Tarif Besar-besaran ke China, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau