Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2014, 15:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Penderita kanker payudara yang berharap dapat memperlambat laju perkembangan tumor mereka mungkin dapat mencoba terapi hormon tidur melatonin.

Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, melatonin dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan tumor dan mencegah pembentukan pembuluh darah baru dari penyebaran sel tumor.

Melatonin hampir selalu diasosiasikan dengan irama sirkadian dan pola tidur rutin. Namun penelitian menunjukkan hormon ini memiliki peran dalam memperlambat penyebaran kanker. Menurut American Cancer Society, inilah mungkin sebabnya hormon ini dipercaya sebagai antioksidan yang kuat, yang dapat mengurangi jumlah kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas.

Untuk mengetahui efek hormon ini pada pengobatan kanker, para peneliti melakukan pemberian terapi ini pada tikus, secara tunggal ataupun dengan kombinasi kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, dan terapi imun.

Para peneliti menentukan efek melatonin dengan mengukur perkembangan tumor dan angiogenesis yang merupakan pembentukan pembuluh darah baru yang membantu tumor untuk menyebar. Mereka melakukannya pada tikus dengan kanker payudara tripel-negatif.

Tikus diberikan dosis melatonin satu jam sebelum peneliti mematikan lampu setiap malam selama 21 malam. Diketahui, hormon tersebut paling aktif dalam keadaan gelap.

Kemudian peneliti mengukur perkembangan tumor menggunakan tomografi emisi foton tunggal. Mereka menemukan, tikus yang menjalani terapi tersebut memiliki ukuran tumor yang lebih kecil dengan lebih sedikit pembuluh darah baru dibandingkan dengan tikus kontrol.

"Temuan kunci dalam studi ini adalah kini kita tahu bagaimana melacak efek obat ini pada perkembangan tumor," ujar Adarsh Shankar, penulis studi dan asisten penelitian di Departement of Radiology, Henry Ford Hospital di Detroit.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang terbilang paling mematikan. Meski juga terjadi pada pria, wanita lebih berisiko mengalaminya seiring bertambahnya usia. Institut Kanker Nasional Amerika Serikat menyatakan, risiko wanita mengalami kanker payudara meningkat dari 1/227 menjadi 1/42 seiring usianya di atas 30 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau