Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2014, 09:19 WIB
advertorial

Penulis

Nyeri saat buang air kecil merupakan salah satu gejala kanker prostat stadium lanjut, sedangkan pada stadium awal bisa tidak bergejala. Oleh sebab itu, deteksi dini perlu dilakukan sehingga memudahkan dalam hal penanganan medisnya. Dengan penanganan pada stadium awal, harapan hidup penderita kanker prostat bisa mencapai 70%.

Saat ini kanker prostat menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga pada pria di Asia, dan nomer satu pada pria di atas usia 74 tahun. Data dari rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan kenaikan jumlah penderita hampir 3x lipat dalam 10 tahun terakhir.

Hingga saat ini penyebab kanker prostat belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang menjadi faktor bagi pria terkena kanker prostat, yaitu:

- Usia lanjut

Seseorang kemungkinan memiliki kanker prostat meningkat dengan cepat setelah usia 50 tahun. Karena, hampir 2 dari 3 kejadian kanker prostat ditemukan pada pria berusia di atas 65 tahun.

- Riwayat keluarga

Menurut American Cancer Society, risiko kanker prostat meningkat menjadi 2x lipat apabila memiliki ayah atau saudara kandung yang terkena kanker prostat. Bahkan, risiko dapat meningkat lebih besar lagi apabila ada lebih dari satu anggota keluarga yang terkena kanker prostat.

- Diet tinggi lemak

Sebuah penelitian lain juga menunjukkan bahwa kanker prostat lebih banyak ditemui di negara dengan konsumsi daging dan produk susu yang tinggi dibandingkan dengan negara yang banyak mengkonsumsi nasi dan sayuran.

Sedangkan, faktor risiko lainnya, antara lain : genetik, obesitas, merokok, peradangan prostat dan infeksi yang ditularkan secara seksual.

Kanker prostat umumnya berkembang secara lamban dan butuh waktu bertahun-tahun. Selama itu, seringkali tidak menunjukkan gejala hingga telah mencapai stadium lanjut. Meski pada stadium lanjut bisa muncul gejala, namun gejalanya tidak khas karena mirip dengan gejala pada kondisi lain seperti Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH (pembesaran prostat), peradangan prostat atau infeksi saluran kemih.

Gejala tersebut diantaranya: sering berkemih terutama pada malam hari, sulit berkemih, nyeri saat berkemih, darah pada urin, gangguan ereksi, dan nyeri pada pinggul, punggung, tulang belakang, tulang dada atau area lain (terkadang kanker yang telah menyebar ke tulang belakang akan menekan saraf tulang belakang). Gejala tersebut sulit dibedakan, sehingga diperlukan pemeriksaan yang bisa mendeteksi dini sekaligus membedakan antara kanker prostat dengan kondisi lainnya.

Maka dari itu, lakukan deteksi dini kanker prostat dengan cara:

Pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA) dalam darah

PSA adalah zat yang dihasilkan oleh sel-sel yang ada di dalam kelenjar prostat. Kebanyakan PSA dilepaskan ke dalam cairan semen, tapi sebagian kecil dilepaskan juga ke dalam darah.

Apabila nilai PSA antara 2.6-10 ng/ml dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rasio free PSA/PSA total untuk membedakan kondisi kanker prostat dengan kerusakan lain pada jaringan prostat.

Pemeriksaan Digital Rectal Examination atau DRE (colok dubur)

Pemeriksaan DRE dilakukan oleh dokter dengan cara meraba prostat dengan jari telunjuk yang diberi pelumas melalui dubur. Bila saat pemeriksaan ditemukan adanya benjolan yang bentuknya tidak beraturan atau keras pada permukaan kelenjar bisa dicurigai adanya kanker prostat.

Pemeriksaan DRE mungkin akan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan, namun merupakan pemeriksaan yang cepat dan mudah.

Apabila salah satu dari pemeriksaan di atas menunjukkan hasil abnormal, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan yaitu biopsi (pengambilan sampel jaringan prostat) untuk menegakkan diagnosis kanker prostat.

Menurut rekomendasi American Cancer Society, pria dengan faktor risiko normal dianjurkan melakukan skrining sejak usia 50 tahun tiap setahun sekali. Sementara pria dengan faktor risiko tinggi atau memiliki riwayat keluarga terkena kanker prostat dianjurkan melakukan skrining sejak usia 40 tahun.

Menurut rekomendasi American Urological Association (2009) dan National Comprehensive Cancer Network (2012), bagi pria yang menginginkan skrining kanker prostat dapat melakukan pemeriksaan PSA dan DRE sejak usia 40 tahun.

Informasi lebih lanjut tentang kanker prostat silahkan menghubungi cabang Laboratorium Klinik Prodia terdekat atau kunjungi www.prodia.co.id. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com