KOMPAS.com - Belakangan ini kegemukan mewabah di seluruh dunia. Kegemukan itu umumnya terpusat pada perut buncit. Pada pria, tampak pula payudara yang membesar karena kegemukan.
“Kondisi perut buncit dan payudara besar pada pria berumur 31 tahun menjadikan umur fisiologisnya menjadi setara dengan 60 tahun. Kalau tidak mendapat pengobatan, pasti umurnya pendek,” ujar Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS, pendiri Kedokteran Antiaging di Universitas Udayana, Bali.
Usia orang gemuk jadi pendek karena berbagai potensi penyakit yang tersembunyi di balik tubuh gemuk. “Dari perut buncit saja sudah bisa mendeteksi paling tidak 70 penyakit. Dalam tubuh gemuk itu terjadi peningkatan kadar glukosa darah, gangguan toleransi glukosa, hipertensi, hipertrigliserida,” kata Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, dokter gizi dari FKUI/RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dengan kondisi gemuk itu, serangan jantung, stroke atau pun diabetes tidak lagi menunggu usia di atas 50 tahun. Kondisi perut buncit seperti itu memungkinkan penyakit-penyakit yang dulu dialami orang tua kini diderita oleh usia 30-an tahun.
Itulah sebabnya Prof. Pangkahila mengatakan pria 31 tahun yang buncit itu sebenarnya memiliki usia fisiologis 60 tahun. Usia fisiologis itu adalah usia berdasarkan fungsi-fungsi tubuh yang sudah bermasalah di usia 30-an.
“Sebaliknya bisa saja terjadi, seorang pria berusia 60 tahun ternyata memiliki usia fisiologis 30 tahun berkat fungsi-fungsi tubuhnya yang masih baik. Ini bisa dicapai melalui ilmu antiaging,” katanya.
Antiaging atau antipenuaan adalah ilmu yang sangat baru di dunia kedokteran. Dalam perspektif antiaging, penuaan itu kedudukannya setara dengan penyakit, sehingga bisa dicegah dan dihambat.
“Manusia bisa bertambah usia secara kronologis, tetapi bukan berarti dia harus menua karena dihinggapi berbagai penyakit. Meskipun umur terus bertambah, kualitas hidup tetap prima karena kesehatan yang prima juga,” ungkapnya.
Kita bisa mencegah penuaan sejak dini dengan pola hidup sehat sehari-hari. Pola hidup sehat itu bisa dimulai dari makanan yang diasup sehari-hari.
Jenis makanan yang masuk ke tubuh setiap hari sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya proses penuaan. Dr. Rachmad Soegih, Sp.G, pakar gizi dari Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UI, mengatakan bahwa asupan makanan yang terlalu banyak atau melebihi kebutuhan tubuh justru membuat penampilan terlihat cepat tua.
Kelebihan makanan dan minuman selain menyebabkan bertambahnya berat badan, juga memperbanyak radikal bebas di dalam tubuh.
Menurut teori radikal bebas, penuaan dini terjadi karena adanya oksigen reaktif yang terikat pada sel-sel tubuh. Asupan makanan yang terlalu banyak akan diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa ini diubah menjadi energi dalam sitoplasma. Glukosa yang terlalu banyak ini kemudian menjadi oksigen reaktif atau radikal bebas, yang bila tidak ditangkal akan menyebabkan penuaan dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.