Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2014, 14:48 WIB

KOMPAS.com – Katarak, timbulnya selaput keruh pada lensa mata yang ditandai dengan gejala pandangan kabur, acap terjadi pada orang yang sudah berumur. Tapi jangan salah, katarak bisa terjadi pada anak-anak, bahkan di dalam kandungan, dari ibu yang terkena virus.

Apa sebenarnya katarak? Katarak adalah gangguan pada indera penglihatan yang ditandai dengan keausan pada lensa mata. Lensa menjadi berselaput (keruh). Akibatnya, cahaya yang masuk ke dalam mata sulit mencapai retina sehingga terpencar dan pandangan menjadi kabur.

Pada tahap awal, karena tidak menimbulkan rasa sakit, seseorang seringkali tidak menyadari dirinya menderita katarak. Tapi, katarak  yang dibiarkan terus berkembang hingga bertahun-tahun membuat lensa mata menjadi semakin keruh.  Biasanya menimpa kedua mata meskipun tidak langsung sekaligus.

Apa saja gejala yang diderita? Penglihatan kabur seperti ada kabut yang mengalangi, penglihatan terganggu di saat gelap atau terang sekali, mata terlalu peka terhadap cahaya, lensa mata berubah menjadi buram, saat membaca perlu cahaya yang lebih terang, dan pandangan menjadi ganda.

Sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya? Pertambahan usia, biasanya terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Katarak juga bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi yang ketika masih di dalam kandungan, ibunya terinfeksi virus. Mata sering terkena paparan sinar matahari tanpa perlindungan, trauma pada mata yang mengenai lensa, faktor genetik (turunan), gangguan metabolisme tubuh seperti diabetes, dan penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid dalam jangka panjang.

Ini, yang bisa kita lakukan untuk menangani katarak. Melakukan pemeriksaan mata secara teratur, banyak mengonsumsi sayuran dan buah yang kaya vitamin A, C, dan E. Mengatur pencahayaan lampu untuk memperjelas penglihatan, dan kalau terasa mengganggu, hindari mengemudi pada malam hari.

Segera hubungi dokter bila mendapati gejala-gejala seperti tadi, dan dokter akan melakukan hal-hal berikut ini. Memeriksa kondisi mata dengan biomikroskop yang diletakkan langsung di depan mata kita, katarak taraf awal akan diobati dengan obat tetes yang sifatnya tidak menyembuhkan tetapi memperlambat proses perkembangannya.

Bila katarak sudah mengganggu, dilakukan pembedahan. Dalam tindakan ini, lensa yang keruh diangkat lalu sebagai pengganti ditanamkan lensa intraokuler. Lamanya pembedahan biasanya tidak sampai satu jam. Setelah operasi, penglihatan berangsur-angsur akan semakin tajam. Tapi, pascaoperasi penderita perlu menjaga matanya agar tidak terkena infeksi.

Katarak yang dibiarkan tanpa perawatan bisa menyebabkan komplikasi seperti glaukoma atau uveitis yang berakibat kebutaan. (Intisari Extra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com