Namun gejala yang hampir sama juga ditemui saat mengalami herpes zoster. Itulah yang membuat sebagian orang berpikir bahwa untuk menghindari herpes zoster kita perlu lebih memperhatikan kebersihan. Padahal, herpes zoster tidak dapat dicegah hanya dengan menjaga kebersihan semata.
"Tidak ada hubungannya antara kebersihan dan risiko herpes zoster," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hanny Nilasari beberapa waktu lalu di Jakarta.
Herpes zoster atau yang dikenal dengan istilah cacar api atau cacar ular penyebabnya adalah virus yang sama seperti penyebab penyakit cacar air, yaitu Varicella zoster. Saat terkena cacar air, tubuh membentuk antibodi yang mampu melenyapkan gejala penyakit tersebut. Namun ternyata virus tidak hilang, dan tetap berada di sistem saraf.
Saat daya tahan tubuh melemah, maka virus yang "tidur" ini bisa aktif kembali dan menimbulkan gejala herpes zoster. Gejala awalnya mirip dengan penyakit kulit lainnya, namun kelamaan ada rasa nyeri dan terbakar di daerah yang terjadinya penyakit.
Karena menyerang kembali saat daya tahan tubuh melemah, maka herpes zoster banyak ditemukan pada orang-orang dengan usia lanjut. Sebuah studi dalam jurnal Clinical Infectious Disease menemukan, sebanyak 95 persen orang dewasa di atas usia 50 tahun berisiko mengalami herpes zoster karena pernah menderita cacar air sebelumnya.
Hingga kini pencegahan herpes zoster dapat dilakukan dengan vaksinasi dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.