Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2014, 16:14 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Di setiap acara istimewa, termasuk hari raya, minuman manis pasti disuguhkan. Secara tidak sadar, mungkin kita sudah terlalu banyak meminumnya. Sebaiknya Anda membatasi diri mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung terlalu banyak gula.

Dampak minuman manis bukan hanya pada penambahan berat badan dan pengeroposan gigi. Sebuah studi baru mengungkapkan, mengonsumsi banyak minuman manis juga berkaitan dengan kerusakan memori dan penurunan kemampuan belajar.

Dalam studi asal University of Southern California itu, terungkap mengonsumsi minuman manis, khususnya pada anak-anak dan remaja, dapat membuat cepat lupa dan sulit untuk menyerap ilmu baru.

Ketua studi Dr Scott Kanoski mengatakan, bukan rahasia lagi kalau karbohidrat halus, khususnya yang ada di minuman ringan dan minuman manis lainnya dapat mengganggu metabolisme tubuh. Sementara itu, temuan baru ini mengungkap dampaknya yang juga dirasakan oleh kemampuan otak dalam mengingat dan belajar, khususnya pada anak-anak dan remaja.

Peneliti melakukan percobaan pada tikus dengan menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa yang kadarnya dibuat menyerupai seperti yang ada dalam minuman ringan. Hasilnya, tikus anak-anak dan remaja yang diberi minuman tersebut menunjukkan penurunan kemampuan dalam mengingat dan belajar. Namun dampak ini tidak dirasakan oleh tikus dewasa.

Peneliti menekankan, minuman manis yang perlu diberi perhatian tidak hanya minuman bersoda, tetapi juga termasuk jus apel, minuman lemon, minuman olahraga, dan minuman manis lainnya. Apalagi konsumsinya pada anak-anak dan remaja, kegiatan itu perlu dibatasi.

"Hipokampus merupakan area pada otak yang sangat krusial khususnya untuk fungsi memori. Dalam banyak cara, area otak satu ini bisa rusak khususnya dengan mengonsumsi makanan yang kaya lemak jenuh dan gula," jelas Kanoski.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com