Menurut dr.Ibnu Benhadi, spesialis bedah saraf dari RS Bunda Jakarta, TIA terjadi ketika aliran darah ke bagian otak tersumbat atau berkurang.
"Penyebab utama sumbatannya adalah ada butir-butir kecil atau trombus berupa kotoran lemak, kolesterol, atau gumpalan gula darah. Setelah beberapa saat, trombus ini larut dan gejala strokenya hilang," katanya.
Sementara itu pada stroke, sumbatan pembuluh darahnya akan menetap atau tidak bisa larut sehingga otak kekurangan pasokan darah dan terjadi kerusakan sel-sel otak. "Dalam 5 menit otak tak mendapat aliran darah, sel-selnya langsung mati," katanya.
Gejala-gejala TIA sebenarnya mirip dengan gejala stroke. "Gejalanya terkadang ringan, seperti tiba-tiba bingung, sulit bicara, keseimbangan terganggu sehingga tiba-tiba goyang, atau mati rasa dan kebas pada satu bagian tangan," kata dr.Nizmah, spesialis saraf.
Ia mengatakan, meski gejala TIA biasanya akan hilang sendiri dalam 10-20 menit namun TIA merupakan kondisi yang berbahaya.
"Hampir 30 persen stroke didahului oleh mini stroke," ujar tim dokter dari Bunda Neuro Center RSU Bunda Jakarta ini.
Oleh karenanya pasien sebaiknya tidak mengabaikan TIA. "Jika mengalami TIA berarti sudah peringatan bahaya. Tetaplah ke rumah sakit untuk mencari faktor risiko yang bisa menyebabkan stroke, sehingga bisa dicegah," katanya.
Gejala TIA juga bisa berulang dan bisa berkembang menjadi stroke yang lebih berat. Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pembuluh darah dan faktor risiko lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.