Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kekurangan Vitamin D di Negara yang Kaya Sinar Matahari

Kompas.com - 02/09/2014, 08:46 WIB
advertorial

Penulis

Kita patut bersyukur berada di Indonesia, negara yang kaya akan sinar matahari. Sayangnya masih banyak di antara kita yang kurang memanfaatkannya, terutama mereka yang tinggal di kota besar. Seringkali mereka yang di kota besar pergi beraktivitas sebelum matahari terbit, pulang beraktivitas setelah matahari terbenam, dan seharian penuh berada di ruang tertutup yang ber-AC. Karena itu, siapa sangka penduduk Indonesia tak luput dari kekurangan (defisiensi) vitamin D.

Vitamin D merupakan suatu vitamin larut lemak yang sangat penting untuk tubuh manusia. Bentuk vitamin D yang paling banyak di dalam tubuh yaitu vitamin D3 (kolekalsiferol) dan vitamin D2 (ergokalsiferol). Vitamin D3 dapat dihasilkan pada lapisan kulit tubuh sebagai respon terhadap paparan sinar matahari, dan juga dapat diperoleh dari asupan makanan seperti oily fish terutama ikan salmon, sarden dan mackerel. Sementara vitamin D2 dapat diperoleh dari sayuran, ragi dan jamur.

Fungsi vitamin D sendiri adalah menjaga konsentrasi normal kalsium dan fosfat dalam darah, sehingga selalu dikaitkan dengan kesehatan tulang. Akan tetapi sekarang ini manfaat vitamin D semakin meluas, yakni memberikan pengaruh terhadap fungsi berbagai sistem dalam tubuh seperti sistem pertahanan tubuh, kardiovaskular dan sistem endokrin. Maka ketika terjadi kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan penyakit infeksi (seperti infeksi saluran pernafasan, influensa dan tuberkulosis).

Kekurangan vitamin D adalah penyakit yang sulit dideteksi, atau biasa disebut sebagai silent disease. Tidak ada gejala spesifik yang menyertai kondisi kekurangan vitamin D. Status vitamin D dapat diketahui dengan pemeriksaan vitamin D 25-OH total. Dengan mengetahui status vitamin D seseorang (cukup, tidak cukup/insufisiensi, kurang/defisiensi ataupun berlebih/toksisitas) maka kondisi kekurangan vitamin D yang merupakan suatu silent disease dapat diatasi segera.

Pemeriksaan vitamin D 25-OH total penting untuk dilakukan terutama oleh individu dengan risiko tinggi kekurangan vitamin D seperti : mendapat sedikit paparan sinar matahari/aktivitas lebih banyak dalam ruangan, berusia lanjut (60 tahun atau lebih), mendapat terapi osteoporosis, terbiasa menggunakan sunscreen atau pakaian tertutup, obesitas, mengalami gangguan hati atau ginjal, diduga rakhitis (rickets) dan individu dewasa dengan osteomalacia, mendapat terapi vitamin D untuk mengetahui ada tidaknya perbaikan status vitamin D, tidak pernah mengkonsumsi suplemen vitamin D, dan lain-lain : chron’s disease, sindrom malabsorpsi lemak, seizure disorders/epilepsi, celiac disease, gangguan makan (anoreksia, bulimia), cytic fibrosis, SLE.

Pemeriksaan vitamin D 25-OH total berguna untuk diagnosis kekurangan vitamin D, menentukan apakah penggunaan suplemen vitamin D sudah sesuai bila mendapatkan terapi pengganti vitamin D, dan diagnosis kelebihan vitamin D. Pemeriksaan ini dapat dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui naik turunnnya konsentrasi vitamin D seseorang.

Informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan vitamin D 25-OH total, silahkan mengunjungi www.prodia.co.id. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau