Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Resiko Penyalahgunaan Narkoba Pada Masa Hamil

Kompas.com - 06/09/2014, 06:35 WIB
advertorial

Penulis

Sebuah Institut Riset di USA (Center for Substance Abuse Treatment) melakukan kajian khusus terhadap ibu-ibu hamil yang menyalah gunakannarkoba selama masa kehamilan, dan hasil kajian menunjukan sekitar 3% wanita hamil di USA menggunakan narkoba jenis ganja, kokain, ekstasi, dan amphetamine lainnya, serta heroin. Penyalahgunaan jenis-jenis narkoba tersebut, serta zat-zat lainnya seperti NPS (New Psychoactive Sustances) pada masa kehamilan,dapat mengakibatkan resiko baik terhadap bayi yang belum lahir maupun terhadap ibu yang sedang hamil. Beberapa jenis narkoba dapat mengakibatkan bayi lahir lebih awal, bayi lahir belum pada waktunya, organ tubuhnya belum sempurna untuk dilahirkan (premature). Dalam jangka panjang, kemungkinan bayi lahir dalam kondisi cacat, dan mengalami pertumbuhan yang lamban, mengalami hambatan dalam proses belajar, serta sulit mengendalikan perilaku di masa depan.

Penyalahgunaan beberapa jenis narkoba juga menyebabkan ibu yang sedang hamil menjadi adiksi (ketergantungan pada narkoba) dan mengalami gejala putus zat (sakau). Kebanyakan ibu hamil juga mengkonsumsi alcohol dan mengisap rokok, sehingga sulit untuk memastikan narkoba jenis mana yang spesifik menimbulkan masalah kesehatan baik terhadap ibu hamil maupun terhadap janin yang dikandung.Ibu hamil yang menyalahgunakan narkoba menghadap resiko anaemia, infeksi darah dan jantung, infeksi kulit, hepatitis, dan berbagai infeksi lainnya, serta resiko memperoleh penyakit yang diakibatkan karena hubungan seks.

Penyalahgunaan kokain pada masa kehamilan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik terhadap ibu hamil maupun janin dalam kandungan. Pada tahap awa lkehamilan, dapat berdampak berupa matinya janin (embrio) secara alamiah di dalam kandungan,dan bila janinnyah idup, maka janin akanberkembang tidak seperti seharusnya (grow poorly), Bayi yang berhasil hidup menghadapi resiko, sepanjang hidupnya mengalami cacat mental, IQ rendah, kerusakan pada otak, cacat jantung, kondisi fisik lemah, respons lambat sering menangis dan gemetaran.

Efek narkoba terhadap Ibu hamil antara lain: mengalami kesulitan tidur di malam hari; kehilangan selera; sulit membuat keputusan atau rencana, lebih berpeluang untuk terkena infeksi (transmisimelaluihubunganseks), ketuban pecah lebih dini, mengalami pendarahan secara tiba-tiba.

Efek Narkoba terhadap Bayi dan Ibu (setelah melahirkan)Ibu dapat mengalami gejala putus zat (withdrawal symptoms) yang mungkin membuat ibu dan bayi harus tinggal lebih lama di rumah sakit, bayi meninggal secara tiba-tiba (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS), ibu berpeluang mengalami depresesi (setelahmelahirkan), mengalami kesulitan karena berbagai persoalan muncul, setelah menjadi orang tua, sulit untuk membuat keputusan, sulituntuk membuat rencana; sulit menanganidan memenuhi kebutuhan bayi (makan, tidur, menangis); sulit untuk menjadi terikat dengan bayi, sulit menangani berbagai pekerjaan yang harus dilakukan karena kehadiran bayi sebagai anggota baru di dalam keluarga (Yappi Manafe-Pemerhati Masalah Narkoba). (adv)

Mau tahu informasi lebih lanjut tentang narkoba? klik di sini
Jika anda ingin ikut survei tentang bahaya narkoba? klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau